IHRAM.CO.ID, JAKARTA--Pengurus Save Their Umra memastikan Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) juga menjadi korban First Travel. Dalam kasus ini jamaah dirugikan secara material, sementara PPIU dirugikan secara nama baik di lembaga perusahaan.
"Kalau kami sebagai penyelenggara mohon maaf kalau saya cerita tiga hari yang lalu kami dipanggil RDP dengan DPR semua pertanyaan mempertanyakan kepada kami sebagai asosiasi apa tanggung jawab sodara kepada masyarakat korban First Travel," kata Anggota Pembina Gerakan Save Their Umra Asrul Azis Taba kepada wartawan, Kamis (5/12).
Jadi kata Asrul, dalam kasus penipuan First Travel ini yang dirugikan bukan hanya jamaah, akan tetapi semua pihak termasuk PPIU yang tergabung di beberapa asosiasi. Menurutnya sudah menjadi kewajiban semua untuk menyelesaikan sisa kasus First Travel ini dengan memberangkatkan jamaah.
"Sehingga semuanya menganggap kita ini semua hampir sama dengan First Travel," katanya.
Untuk itu kata Asrul, yang juga ketua umum Kesatuan Tour Travel Haji dan Umrah Indonesia (Kesthuri) ini, beberapa asosiasi yang memiliki pemahaman yang sama terkait masalah ini membuat suatu gerakan Save Their Umrah. Kegiatan ini merupakan gerakan kemanusiaan memberangkatkan umroh korban penipuan travel.
"Oleh karena itulah kita melakukan suatu gerakan seperti ini untuk melakukan gerakan kemanusian seperti ini," katanya.
Menurutnya, kenapa peristiwa kasus First Travel ini terjadi ini tidak terlepas dari kelemahan semua pihak dalam melakukan suatu pengawasan terhadap penipuan First Travel, padahal First Travel sudah melakukan penipuan sejak lama melalui skema ponzi.
Menurut dia, salah satu kelemahan juga ada pihak media massa yang pernah memberitakan kesuksesan First Travel memberangkatkan jamaah dengan harga murah.
"Sehingga masyarakat kecil tertarik untuk berangkat menggunakan First Travel," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
