Kamis 12 Dec 2019 06:40 WIB

Embarkasi Haji Surabaya Nikmati Fasilitas Fast Track

Fasilitas fast track sebelumnya hanya di embarkasi Jakarta.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
Embarkasi Haji Surabaya Nikmati Fasilitas fast track. Foto: Jamaah calon haji tiba di asrama haji embarkasi Surabaya, di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (5/7/2019).
Foto: Antara/Didik Suhartono
Embarkasi Haji Surabaya Nikmati Fasilitas fast track. Foto: Jamaah calon haji tiba di asrama haji embarkasi Surabaya, di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (5/7/2019).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Jamaah haji dari Embarkasi Surabaya (SUB) pada operasional haji tahun 2020 mendatang akan menikmati fasilitas fast track yang disediakan Pemerintah Arab Saudi. Fasilitas jalur cepat atau yang Thariq Makkah ini sebelumnya sudah dirasakan jamaah yang pemberangkatannya melalui Terminal 2D Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng

Fast track atau Thariq Makkah ini program yang kemarin tahun 2019 terlaksana hanya di Bandara Cengkareng artinya jemaah haji yang memperoleh manfaat Fast Track ini adalah jemaah haji dari DKI Jakarta dari Banten dari Lampung dan juga Jawa Barat sekitar 70.000 jemaah,” kata Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Nizar Ali dalam keterangan yang didapat Republika, Kamis (12/12).

Baca Juga

Pada pelaksanaan ibadah haji tahun 2020 mendatang, fasilitas jalur cepat ini juga akan dinikmati jamaah haji yang berasal dari Embarkasi Surabaya. Mereka adalah jamaah haji asal Provinsi Jawa Timur, Bali dan Nusa Tengara Timur (NTT).

Jalur cepat merupakan fasilitas yang diberikan Pemerintah Arab Saudi yang bertujuan untuk memangkas waktu pada saat jamaah melalui gerbang imigrasi. Biasanya proses yang memakan waktu 4-5 jam ini bisa dihemat menjadi 1-1,5 jam saja.

Saat jamaah haji landing di Bandara Jeddah ataupun Madinah mereka akan masuk terminal untuk melakukan check-in imigrasi. Proses imigrasi ini dipindah dari Saudi ke Indonesia sehingga sampai di lokasi jamaah langsung menuju bus yang akan menjemput mereka.

Nizar mengakui, saat ini Bandara Juanda Surabaya sudah memiliki infrastruktur yang memadai. Bandara sudah menyediakan ruangan terminal khusus untuk jamaah haji serta sudah disurvei langsung oleh Pemerintah Arab Saudi. Nantinya para petugas dari Imigrasi Arab Saudi akan didatangkan dan ditempatkan langsung di Bandara Juanda Surabaya.

“Jumlah SDM imigrasi Arab Saudi yang akan diberangkatkan ke Indonesia untuk melakukan pelayanan Fast Track ini terbatas. Padahal setiap bandara paling tidak butuh sekitar 40 sampai 50 Orang Imigrasi. Maka dari itu, sampai saat ini belum semua jamaah haji bisa menikmati fasilitas ini,” lanjutnya.

Arab Saudi disebut masih kekurangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang bertugas dibagian Imigrasi. Pada saat operaslional haji sebagian petugas imigrasi disebar ke seluruh embarkasi maupun negara yang mengirim jamaah haji.

“Coba bayangkan saat operasional haji itu kan seluruh dunia ada tiga juta lebih yang menunaikan haji ini, sementara pada oprasional mereka ditarik ke Indonesia. Padahal setiap bandara paling tidak butuh sekitar 40 sampai 50 orang Imigrasi ya kalau Indonesia ada 13 embarkasi, 50 dikali 13 sudah 650 petugas Imigrasi. Ini karena Arab Saudi mereka penduduknya sedikit,” ucap Nizar.

Melihat permaslahan ini, Nizar menyebut akan berkoordinasi dengan Ditjen Imigrasi agar bisa memanfaatkan SDM (Petugas Imigrasi) dari Indonesia yang kemudian dilatih bagaimana sistem dari Imigrasi Arab Saudi. Nantinya kemungkinan ada perpaduan antara kedua pihak. Namun ia juga tidak menutup kemungkinan petugas imigrasi dari Arab Saudi semua

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement