IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Kesehatan Haji (Kapuskes Haji) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Eka Jusup Singka mengatakan selalu berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi jamaah. Setiap tahun Puskes Haji melakukan perbaikan sarana kesehatan seiring dengan penambahan kuota haji.
Saat ini, Puskes Haji sudah memiliki Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Makkah dan Madinah yang baru. Ia mengatakan, sejak 2016, perbaikan sarana kesehatan selalu dilakukan seiring dengan penambahan kuota haji. Dengan demikian, pengajuan penambahan kuota haji tidak masalah dilakukan saat ini.
"Tenda kesehatan juga sudah baru di Arafah dan Mina. Belum lagi ambulans dan jumlah obat dan alat pelindung diri (APD) yang disediakan Kemenkes sesuai dengan kenaikan jumlah jamaah," kata Eka, melalui pesan elektronik kepada Republika.co.id, Selasa (13/12).
Hal ini diungkapkannya menanggapi soal pernyataan mantan menteri agama Lukman Hakim Saifuddin, yang mengatakan penambahan kuota haji harus diawali dengan penambahan dan perbaikan infrastruktur haji di Saudi. Menurutnya, fasilitas di Mina dan Pusat Kesehatan Haji lebih mendesak untuk dilakukan sebelum melakukan pengajuan kuota haji.
Dalam hal ini, Lukman mengatakan infrastruktur yang dimaksud adalah penambahan tenda untuk daya tampung jamaah dan fasilitas toilet. Ia menilai penambahan kuota haji tanpa perbaikan insfrastruktur dan fasilitas kesehatan dinilai akan menimbulkan bencana kemanusiaan.