Jumat 13 Dec 2019 12:59 WIB

Jamaah First Travel Surati Perusahaan Saudi Galang Bantuan

Jamaah First Travel juga mengirim surat ke Uni Emirat Arab.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
Jamaah First Travel Surati Perusahaan Saudi Galang Bantuan. Foto:  Persatuan Agen dan Jamaah Korban First Travel (Pajak FT) telah mengirimkan surat ke Kedutaan Besar Saudi Arabi. Surat dikirim untuk meminta bantuan moril kepada dunia internasional tekait berlarut-larutnya penanganan jamaah korban First Travel.
Foto: Republika/Ali Yusuf
Jamaah First Travel Surati Perusahaan Saudi Galang Bantuan. Foto: Persatuan Agen dan Jamaah Korban First Travel (Pajak FT) telah mengirimkan surat ke Kedutaan Besar Saudi Arabi. Surat dikirim untuk meminta bantuan moril kepada dunia internasional tekait berlarut-larutnya penanganan jamaah korban First Travel.

IHRAM.CO.ID,JAKARTA--Jalur non litigasi terus ditempuh Persatuan Agen dan Jamaah Korban First Travel (Pajak FT). Setelah mengirimkan surat ke Kedutaan Besar Saudi Arabi saat ini Pajak FT mengirim surat ke Uni Emirat Arab.

"Kami mengirim surat ini untuk meminta partisipasinya dari pihak negara-negara Islam Uni Emirat Arab untuk jamaah korban First Travel," kata Ketua Pajak FT Ario Tedjo saat dihubungi Republika, Jumat (13/12).

Baca Juga

Ario mengatakan, saat ini Pajak FT yang mewakili 12 ribu jamaah akan menggalang dukungan dan bantuannya kepada negara-negara Islam melalui perusahaannya yang ada di Jakarta. Terutama negara-negara Islam yang memiliki perusahaan penerbangan yang perwakilannya ada di Jakarta.

"Kita mengirimkan surat permohonan bantuan misalnya ke Aramco perusahaan minyak Saudi dan perusahaan maskapai Ettihad, Emirate dan perusahaan-perusahaan lain," katanya.

Ario mengatakan, permohonan bantuan ini terpaksa dilakukan jamaah, karena negara sampai saat ini belum memberikan kepastian terkait janjinya akan berangkatkan jamaah secara bertahap. Ario berharap penggalangan bantuan ini bisa mendorong pemerintah merealisasikan janjinya.

"Kami juga sebenarnya tidak ingin melakukan hal ini, tapi negara lambat memberikan keputusan merealisasikan janjinya," katanya.

Menurut Ario seharusnya pemerintah merespon cepat gerakan kemanusian yang dilakukan tujuh pemilik Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) dengan mengajak mereka bertemu dengan menyusun skema pemberangkatan jamaah. 

"Sampai hari ini pemerintah belum ada kabar untuk mengajak inisiator bertemu menyusun strategi berangkatkan kami," katanya.

Ario mengatakan, hari ini Pajak FT juga agendanya mengirimkan surat ke Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah, namun tidak ada yang menerima. Menurut petugas semua pejabat sedang berada di luar kota. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement