Jumat 13 Dec 2019 15:26 WIB

Secercah Asa Bagi Korban First Travel

Kasus First Travel juga merugikan travel umrah.

Secercah Asa Bagi Korban First Travel. Foto: Persatuan Agen dan Jamaah Korban First Travel (Pajak FT) telah mengirimkan surat ke Kedutaan Besar Saudi Arabi. Surat dikirim untuk meminta bantuan moril kepada dunia internasional tekait berlarut-larutnya penanganan jamaah korban First Travel.
Foto: Republika/Ali Yusuf
Secercah Asa Bagi Korban First Travel. Foto: Persatuan Agen dan Jamaah Korban First Travel (Pajak FT) telah mengirimkan surat ke Kedutaan Besar Saudi Arabi. Surat dikirim untuk meminta bantuan moril kepada dunia internasional tekait berlarut-larutnya penanganan jamaah korban First Travel.

IHRAM.CO.ID, Oleh Andrian Saputra/Wartawan Republika.co.id

Putusan kasasi Mahkamah Agung (MA) yang menetapkan seluruh aset sitaan barang bukti perusahaan agen perjalanan umrah First travel dilelang untuk negara menambah luka bagi para jamaah yang menjadi korban. Harapan agar dana yang telah disetorkan kembali pada jamaah semakin tipis. Di tengah putusan MA atas perkara penipuan dan pencucian uang First travel, secercah harapan baru muncul. Tujuh pengusaha dari Penyelenggara Perjalan an Ibadah Umroh (PPUI) menginisiasi terbentuknya gerakan Save Their Umroh yang bertujuan mem bantu pemberangkatan para korban First Travel.

Baca Juga

Gerakan kemanusiaan ini resmi diluncurkan pekan lalu. Sekretaris Save Their Umroh Muharom mengungkapkan, gerakan kemanusian itu dibentuk atas dasar keprihatinan terhadap nasib korban First Travel yang tak bisa berangkat menunaikan ibadah umrah. "Kami membentuk ini karena kasusnya sudah lama sejak 2017, dan pada akhirnya sudah berkekuatan hukum tetap bahkan terakhir ada polemik dari dana sisa jamaah," kata Muharom kepada Republika beberapa waktu lalu. Kasus First Travel dinilai bukan saja merugikan jamaah. Kasus itu juga telah berdampak pada perusahaan perjalanan um rah lainnya.

Sebelum kasus ini meledak, banyak jamaah yang tergiur dengan praktik pemasaran First travel yang dianggap termurah dan efisien. Imbasnya per sahan perjalanan umrah lainnya dianggap mengambil keuntungan yang terlalu besar lantaran biaya umrah yang ditawarkan jauh lebih tinggi dibandingkan First travel. Setelah kasus First travel mencuat, agen perjalanan umrah lainnya pun terkena imbasnya. "Setelah kejadian kami juga menjadi korban, bahwa penyelenggara travel itu tidak ber tanggung jawab," kata dia.

Pemberangkatan ini pun akan dilakukan dengan gratis. Pihaknya masih mendata para jamaah yang bakal diberangkatkan ke Tanah Suci. Menurut Muharom, sudah ada beberapa kelompok jamaah korban First Travel yang mengajukan pemberangkatan ke Tanah Suci. Meski demikian, Save Their Umroh memberikan kriteria tertentu bagi jamaah yang berhak mendapat bantuan. Save Their Umroh menargetkan hingga 2020 bisa memberangkatkan seribu jamaah korban First Travel dengan kriteria, yakni usia dan kondisi ekonomi. Gerakan kemanusiaan itu memprioritaskan jamaah usia lanjut serta jamaah yang kondisi ekonominya yang sederhana.

Tidak semua korban First Travel bisa memperoleh bantuan tersebut. Meski demikian, Muharom berharap gerakan itu bisa melecut semangat pengusaha serta pemerintah agar turut membantu para korban lainnya yang kehilangan dana hingga tak bisa berumrah.

Muharom mengatakan, Save Their Umroh akan mengajak para donatur dan pengusaha yang biasa beramal dengan memberang katkan umrah masyarakat tak mampu me lalui agen-agen perjalanan umrah. Dengan cara itu, Muharom optimistis bisa sedikit membantu jamaah kor ban First Travel. Kendati tak dapat di mung kiri, selain korban First Travel ada banyak jamaah lainnya yang juga menjadi korban, seperti pada kasus agen perjalanan Abu Tour.

"Mungkin kita akan mencoba mengetuk saudagar atau para donatur para customer kami yang biasa memberangkatkan um rah itu sebagian disisipkan untuk korban First Travel. Dengan cara itu, mungkin bisa lebih banyak membantu," katanya.

Travel umrah dan haji khusus PT Patuna Mekar Jaya telah mem berangkatkan umrah jamaah korban penipuan First Travel. Jamaah yang diberangkatkan Patuna Mekar Jaya sebanyak 10 orang pada tahun 2017. "Patuna sejak terjadinya kasus korban First Travel sudah melakukan bantuan untuk 10 pax jamaah eks korban FT," kata Presiden Direktur PT Patuna Mekar Jaya Syam Resfiadi me lalui kete rangan tertulisnya yang diterima, Selasa (10/12).

Syam memastikan, dana yang digunakan untuk memberangkatkan 10 paket umrah itu merupakan dana pribadi. Sebagai perseroan terbatas, Patuna memiliki anggaran untuk program amal. Syam mengatakan, 10 jamaah korban First Travel itu benar-benar jamaah tidak mampu. Menu ut dia, jamaah yang diberangkatkan Patuna tersebar di beberapa daerah.

sumber : Dialog Jumat/Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement