IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama melalui Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) meminta kepada Pemerintah Arab Saudi untuk menambah jumlah kloter (kelompok terbang) yang dapat menikmati fasilitas layanan Eyab. Eyab atau kepulangan merupakan program yang disediakan pemerintah Arab Saudi pada saat masa pemulangan jamaah haji melalui Bandara King Abdulaziz Jeddah serta Bandara Prince Mohammed Bin Abdulaziz Madinah.

Layanan Eyab ini merupakan salah satu program untuk Visi 2030 Arab Saudi. Pada 2019, hanya beberapa negara pengirim jamaah haji yang mendapatkan layanan Eyab berdasarkan beberapa alasan.

Salah satu yang menikmati fasilitas ini adalah Indonesia. Pemerintah Arab Saudi menilai karena pengelolaan jamaah haji Indonesia yang sangat baik. Layanan Eyab ini memberikan beberapa fasilitas yang tidak didapatkan saat jamaah haji berada pada jalur kepulangan biasa.

Layanan pertama yakni suasana tempat menunggu atau lounge yang nyaman dan didesain sedemikian rupa menggambarkan interior Arab Saudi dari zaman dahulu hingga masa kini.

Selain itu, jamaah disuguhi makanan kecil, kurma hingga minuman khas Arab Saudi secara cuma-cuma. Bagi yang berminat, jamaah juga bisa membeli beberapa suvenir yang terjaja di sekitar ruang tunggu.

Pemerintah Arab Saudi memiliki rencana untuk memberikan kenyamanan lebih selama jamaah haji berada di bandara menunggu kepulangan ke Tanah Air. Selain fasilitas kenyamanan, salah satu kelebihan jalur Eyab ada pada layanan yang lebih cepat, mulai dari proses tunggu hingga pemeriksaaan imigrasi.

Pemerintah Arab Saudi menyediakan petugas khusus untuk melayani proses pemeriksaan imigrasi buat jamaah haji.

Direktur Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama Nizar Ali bersyukur atas keberadaan fasilitas layanan khusus untuk jemaah haji Indonesia Eyab. "Patut kita syukuri dan kita upayakan ke depan agar supaya bisa meluas untuk yang lain," ujar Nizar dalam keterangan yang didapat Republika.co.id, Ahad (15/12). 

Ikuti Whatsapp Channel Republika