IHRAM.CO.ID, JAKARTA--Gerakan kemanusian Save Their Umrah menjadwalkan 100 paket umrah untuk jamaah korban First Travel. Jika tidak ada aral melintang rencananya jamaah akan mendapat jadwal keberangkatkan tanggal 20 Desember 2019.
"Taget kita tanggal 20 Desember berangkatkan," kata Anggota Dewan Pembina Save Their Umrah Magnatis Chaidir saat dihubungi Republika, Ahad (15/15).
Magnatis yang juga Ketua Umum Asphurindo mengatakan, tujuh inisiator Save Their Umrah serius ingin membantu berangkat umrah jamaah korban First Travel. Keseriusan tujuh pemilik Penyelenggara Haji dan Umrah (PPIU) bisa dilihat dari tim yang sudah berbagi tugas bekerja di Saudi menyiapkan semua keperluan jamaah.
"Maka dari itu kawan-kawan kita sudah ada di sana menyiapakan segala keperluannya untuk handling hotel-hotel dan lain-lainnya," katanya.
Magnatis mengatakan, tim handling sudah empat hari berada di Saudi mempersiapkan segala keperuluan demi terealisasikannya berangkatkan jamaah umrah tahap pertamanya yang dijadwalkan 20 Desember. Tim handling di Saudi akan bekerja selama satu minggu setelah semua keperluan selesai. "Kalau di sana sudah siap sih tetapi yang ribet itu di kita," katanya.
Yang dimaksud Magnatis ribet atau mempersulit merealisasikan gerakan ini adanya ketentuan di Kementerian Agama jika ingin berangkatkan umroh harus melalui Sistem Komputerisasi Pengelolaan Terpadu Umrah dan Haji (Siskopatuh). Sistem tersebut meminta minimal uang jaminan Rp 20 juta sebagai jaminan.
"Sistem itu harus dimasukkan dulu minimal Rp 20 juta kemudian setelah pulang baru bisa diambil hal seperti ini kan kita gak bisa, kitakan mau nolong orang berangkatin," katanya.
Untuk itu kata dia, pihaknya akan meminta waktu Kementerian Agama membicarakan regulasi yang dinilai menghambat keberangkatkan jamaah korban First Travel. Rencananya tim Save Their Umrah akan mengunjungi Kemenag hari Senin (16/12).
"Pertemuan ini terutama karena sistem yang harus kita ubah agar dapat menyelamatkan jamaah ini. Gak bisa uang kita Rp 20 juta disimpan Kemenag, kalaupun ada untuk memberangkatkan mereka," katanya.