IHRAM.CO.ID,JAKARTA – Direktur Utama wisata travel haji dan umrah Alia Indah Wisata, Joko Asmoro merasa setuju jika penggunaan e-money direalisasikan untuk uang saku atau living cost jamaah haji. Bahkan ia juga menyebut bahwa e-money lebih baik dari tunai.
Sebab ia menilai, Hal tersebut menjadi salah satu dari 10 poin utama inovasi meningkatkan kualitas pada haji reguler. “Dan sistem payment digital itulah salah satunya,” ujar dia ketika dikonfirmasi Republika, Jumat (24/1).
Sambung dia, dukungan penuh juga sebaiknya tidak hanya difokuskan pada Jamaah haji reguler, melainkan jamaah haji lainnya, meskipun haji plus ia sebut telah lama menggunakan itu.
“Karena sistem digital akan memudahkan Jemaah dalam bertransaksi,” kata Joko yang juga merupakan ketua Asosiasi muslim penyenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) itu.
Joko tak menampik, mayoritas jamaah haji reguler berasal dari latar belakang pendidikan rendah dan lansia. Namun dia menegaskan, kemudahan e-money juga berlaku bagi mayoritas jamaah tersebut.
Dia menegaskan, ada banyak kemudahan akses dari penggunaan e-money tersebut. Terlebih, banyaknya ATM di area hotel atau tempat lainnya juga disebut telah mendukung keberadaan e-money itu.
“Jadi selain memudahkan, penggunaan e-money untuk menyimpan living cost juga meminimalisasi kehilangan uang,” ungkap dia.
Pemerintah memang berencana untuk uji coba menggunakan e-money dalam perjalaalanan haji nanti, bahkan disebut-sebut juga akan banyak promo yang didapat dari e-money itu.
Ketika ditanya tingkat kekhawatiran konsumtifitas karena tergiur promo, Joko menampiknya.
“Engga, insyaallah engga, kan jamaah sekarang sudah lebih cerdas,” ucapnya.
Dia menegaskan, pihak pengusaha travel juga telah setuju untuk menggunakan sistem semacam itu untuk mengelola uang jamaah haji. Terlebih dengan segala kemudahannya.
“Dan kalau Jamaah mau beli minum atau keperluan kecil lainnya bisa ambil uangnya lewat ATM. Dan kalau untuk keperluan besar bisa gunakan e-money itu,” ungkap dia.