Kamis 13 Feb 2020 20:55 WIB

Arab Saudi Berencana Membuat Hujan Buatan

Kabinet Saudi telah menyetujui program penyemaian awan atau hujan buatan tersebut.

Rep: Mabruroh/ Red: Muhammad Fakhruddin
Puluhan jamaah haji asal Indonesia, Malaysia, dan Maroko melintasi perbukitan gurun memasuki wilayah Mekkah, Ahad (13/10). Mereka menghindari hadangan polisi pos pemeriksaan demi menunaikan ibadah haji walau tanpa dilengkapi tasrikh dar Kerajaan Arab Saudi.
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Puluhan jamaah haji asal Indonesia, Malaysia, dan Maroko melintasi perbukitan gurun memasuki wilayah Mekkah, Ahad (13/10). Mereka menghindari hadangan polisi pos pemeriksaan demi menunaikan ibadah haji walau tanpa dilengkapi tasrikh dar Kerajaan Arab Saudi.

IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Arab Saudi salah satu negara paling gersang di dunia dengan curah hujan kurang dari 100 milimeter per tahun. Karena itu, tahun ini Arab Saudi berencana membuat program hujan buatan untuk meningkatkan curah hujan.

Kabinet Saudi telah menyetujui program penyemaian awan atau hujan buatan tersebut. Program ini diyakini akan meningkatkan curah hujan hingga 20 persen.

Serta Kementerian Lingkungan Hidup, Air dan Pertanian juga mengatakan bahwa program tersebut baru dikembangkan setelah meninjau dan berkunjung ke negara-negara lain yang juga melakukan praktek hujan buatan. Hal ini dilakukan untuk mempelajari pengalaman mereka dalam melakukan hujan buatan.

Hujan buatan perlu dilakukan seiring dengan pertumbuhan populasi di Arab Saudi. Serta pertumbuhan yang cukup signifikan di sektor industri, energi, transportasi, pertambangan dan pertanian di mana kebutuhan air hampir mencapai 24 miliar meter kubik pertahun.

Dilansir dari Arabnews, Kamis (13/2), hampir 2,7 miliar meter kubik air laut mengalami desalinisasi setiap tahun. Dan sekitar 80 hingga 85 persen permintaan air dipenuhi oleh sumber air tanah. Tingkat ekstraksi ini lebih besar daripada tingkat penggantian, mengingat curah hujan yang rendah.

Kementerian mengatakan program hujan  buatan ini menargetkan jenis awan tertentu untuk merangsang curah hujan. Katalis ditaburkan, beberapa di antaranya alami, di awan-awan ini untuk melepaskan air sebanyak mungkin.

Kementerian menekankan bahwa hujan buatan ini tidak menciptakan awan. Namun sebaliknya, ia meningkatkan curah hujan dengan menyediakan inti kondensasi awan

Kerajaan mulai mempelajari hujan buatan pada 1976 bekerja sama dengan Organisasi Meteorologi Dunia. Sebuah perjanjian telah ditandatangani dengan Universitas Wyoming, di AS, untuk melakukan percobaan penyemaian awan pertama, yang berlangsung di Asir pada tahun 1990.

Eksperimen ini terus berlanjut di wilayah pusat Kerajaan, khususnya Riyadh, Qassim dan Hail, juga sebagai barat laut dan barat daya, dengan partisipasi sekelompok ilmuwan spesialis Saudi. Hasilnya membuktikan bahwa awan memiliki potensi penyemaian.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement