IHRAM.CO.ID,DHAKA -- Umat muslim Bangladesh yang ingin melaksanakan ibadah haji tahun ini disebut harus mengeluarkan lebih banyak biaya. Terutama karena kenaikan biaya tiket pesawat dan visa.
Untuk menanggulangi hal tersebut, pemerintah pun menyetujui tiga rancangan paket haji. Bagi jamaah yang ingin mengambil paket 1 harus membayar sebesar 425.000 Taka Bangladesh atau sekitar 70 juta rupiah.
Paket 2 dibebankan biaya sebesar 360.000 Taka Bangladesh atau 58,7juta rupiah. Angka ini dinilai lebih tinggi 6.500 Taka dan 16.000 Taka dari paket yang sama di tahun sebelumnya.
Dilansir di Thedailystar, dengan mempertimbangkan keterjangkauan, pemerintah juga memperkenalkan paket-3 untuk pertama kalinya. Untuk paket ini jamaah bisa membayar sebesar 315.000 Taka atau sebesar 51,4 juta rupiah.
Sekretaris Kabinet, Khandker Anwarul Islam mengungkapkan paket-paket tersebut pada konferensi pers di Sekretariat. Konferensi pers dilakukan setelah pertemuan Kabinet di Kantor Perdana Menteri dengan Perdana Menteri, Sheikh Hasina.
Khandker Anwarul Islam mengatakan paket haji dikategorikan menurut jarak akomodasi jamaah dari Masjid al Haram.
"Jamaah haji yang membayar paket 1 akan mendapatkan akomodasi dalam jarak 700 meter dari batas Masjidil Haram. Sementara jamaah haji di bawah paket 2 akan mendapatkan fasilitas akomodasi dalam jarak 1,5 kilometer. Untuk paket 3 jamaah haji akan mendapatkan akomodasi di atas jarak 1,5 kilometer," ujarnya dikutip di Thedailystar, Selasa (25/2).
Ia juga menyebut paket-paket haji ini sudah termasuk biaya makanan, tiket pesawat, dan biaya lain, kecuali jamaah yang ingin melihat suasana perayaan Idul Adha. Setiap calon jamaah haji Bangladesh harus membayar sekitar 12.075 Taka atau 1,9juta rupiah untuk membayar tuntas perayaan Idul Fitri, termasuk menyembelih hewan kurban.
Tahun 2020 ini, 137.198 umat muslim Bangladesh orang akan pergi ke Arab Saudi untuk melakukan haji. Sebanyak 17.198 di antaranya akan berangkat di bawah manajemen pemerintah, sementara sisanya di bawah berbagai lembaga haji swasta.
Pada tahun 2019, Pemerintah Saudi menetapkan kuota haji bagi Bangladesh sebanyak 127.198 orang.Sebanyak 7.198 jamaah berangkat di bawah manjemen pemerintah. Atas permintaan Pemerintah Bangladesh, Pemerintah Saudi menaikkan kuota untuk Bangladesh sebanyak 10.000 orang.
Tiket pesawat untuk jamaah haji telah ditetapkan sebesar 138,000 Taka (22,5juta rupiah), naik 10.000 Taka (1,6juta rupiah) dari tahun lalu. Tetapi biaya bahan bakar dan biaya lainnya di Bandara Saudi tetap sama.
Salah satu sumber di Kementerian Urusan Agama Bangladesh menyebut biaya visa juga meningkat sebesar 7.000 Taka (1,1juta rupiah) untuk tahun ini.
Asosiasi Agen Haji Bangladesh (HAAB) selaku platform operator tur haji swasta, dan Menteri Urusan Agama Syekh Muhammad Abdullah sebelumnya mengkritik keputusan kementerian penerbangan sipil untuk meningkatkan tiket pesawat.
Presiden HAAB, M Shahadat Hossain Taslim mengatakan mereka akan mengumumkan paket haji dalam waktu tiga hingga empat hari sejalan dengan paket haji pemerintah. Pelaksanaan puncak haji diperkirakan akan diadakan pada 31 Juli tergantung pada penampakan bulan di Arab Saudi.
Menurut rancangan kebijakan haji pemerintah, sebuah agen haji swasta dapat mengirim maksimum 300 dan minimum 100 jamaah haji dari Bangladesh. Seorang pemandu akan ditugaskan untuk setiap 44 peziarah.
Sekretaris Kabinet, Khandker Anwarul Islam juga mengatakan jika pemerintah berusaha keras untuk memastikan imigrasi pra-kedatangan semua haji selesai di Dhaka. Dengan demikian, jamaah haji tidak mengalami kesulitan atau menunggu berjam-jam untuk imigrasi di Bandara Saudi.