Kamis 27 Feb 2020 21:50 WIB

Belum Izin Allah ke Tanah Suci

Hayati Nufus asal Bandar Lampung sudah niat ke Tanah Suci.

Rep: Febryan A/ Red: Muhammad Fakhruddin
Calon jemaah umroh menunggu kepastian keberangkatan ke Tanah Suci Mekah di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (27/2).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Calon jemaah umroh menunggu kepastian keberangkatan ke Tanah Suci Mekah di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (27/2).

IHRAM.CO.ID,OLEH: FEBRYAN A/JURNALIS REPUBLIKA

Nadino (45 tahun) benar-benar tak menyangka. Keberangkatannya menuju Tanah Suci untuk pertama kalinya harus pupus di tengah jalan. Langkahnya terhenti di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. Bersama istri dan dua orang tuanya, Nadino terpaksa berbalik arah ke Semarang.

"Ini umroh pertama. Saya tidak bisa berkata apa-apa. Saya sudah kebayang bakal beribadah di sana," kata Nadino dengan mata berkaca-kaca di Terminal 3, Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (27/2) sore.

Nadino beserta keluarganya terpaksa batal berangkat ke Tanah Suci lantaran Pemerintahan Arab Saudi menangguhkan kedatangan jamaah umroh sejak Kamis (27/2) pagi hingga batas waktu yang belum ditentukan. Langkah itu diambil guna mencegah penyebaran virus corona di Saudi. Virus dengan nama resmi Covid-19 ini telah menewaskan ribuan orang di seluruh dunia.

Nadino sendiri belum mengetahui adanya keputusan itu saat hendak berangkat dari kota asalnya, Semarang, pada Kamis dini hari. Ia baru mengetahui informasi itu setelah sampai di Bandara Soekarno-Hatta pada Kamis pagi.

Ketika itu, Nadino mengaku masih optimistis bakal bisa berangkat sesuai jadwal pukul 17.30 WIB. Namun kenyataan berkata lain. "Saya tidak nyangka Arab Saudi bakal ada keputusan seperti itu. Apalagi keputusan itu langsung diberlakukan mulai hari ini," kata pria yang belum pernah sekalipun ke Tanah Suci itu.

Nadino pun terpaksa berbalik arah. Ia ingin segera pulang ke Semarang untuk kembali bekerja di salah satu pabrik di sana. Tapi, lagi-lagi kenyataan berkata lain. Ia kehabisan tiket pesawat.

Ia dan keluarga akhirnya memutuskan untuk menginap semalam di Jakarta sebelum kembali ke Semarang pada Jumat. Beruntung, pihak agen perjalanan umroh-nya mengurusi pemesanan kamar penginapan dan tiket pesawat.

Batal menuju Tanah Suci dan harus berbalik arah ke rumah tak hanya dirasakan Nadino. Terdapat ratusan calon jamaah lainnya yang harus terhenti langkahnya di Bandara Soekarno-Hatta. Sebagian dari mereka masih tampak di Bandara Soekarno-Hatta pada Kamis sore.

Salah satunya adalah Hayati Nufus (52). Selain terpaksa batal menuju Tanah Suci, ia juga terpaksa menempuh perjalanan darat menuju rumahnya di Bandar Lampung. Musababnya sama, ia kehabisan tiket pesawat.

"Saya naik bus DAMRI karena nggak dapat lagi pesawat. Kemungkinan baru sampai di Bandar Lampung hari Jumat jam 5 pagi," kata Hayati yang berangkat sendirian itu.

Terkait batalnya keberangkatannya kali ini, Hayati sepertinya ikhlas. "Ya semua dari Allah. Artinya belum izin Allah," kata perempuan yang sudah pernah sebelumnya naik haji dan umroh itu.

Meski demikian, ia tetap ingin melaksanakan ibadah umroh tahun ini. Kalau bisa secepatnya. "Ya, ini namanya musibah dunia (wabah corona). Ya, kami berharap ada solusinya, lah. Kami berharap tidak kembali uang, tapi reschedule. Karena kita sudah niat mau ke Tanah Suci," kata Hayati.

Untuk itu, Hayati berharap Pemerintah Indonesia menemukan solusi terbaik terkait penangguhan ini. Sebab, masalah seperti ini bukan lagi kapasitas agen perjalanan untuk menyelesaikannya.

"Ini harus lobi antar negara. Kita paham juga virus corona itu nggak main-main. Harus serius. Tapi kita sudah kadung membayar, sudah tinggal berangkat, ya harus ada kejelasannya," ujar Hayati yang merupakan kepala sekolah di SMAN 6 Bandar Lampung itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement