Jumat 28 Feb 2020 00:22 WIB

Umroh Dihentikan, Wakil Ketua DPR: Mau tak Mau Ikuti Dulu

Wakil Ketua DPR mengomentari soal kebijakan Arab Saudi menghentikan sementara Umroh.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Bayu Hermawan
Sufmi Dasco Ahmad, saat mengajukan penangguhan penahanan terhadap Lieus Sungkharisma dan Mustofa Nahrawardaya, di Polda Metro Jaya, Senin (3/6).
Foto: Republika/Flori Sidebang
Sufmi Dasco Ahmad, saat mengajukan penangguhan penahanan terhadap Lieus Sungkharisma dan Mustofa Nahrawardaya, di Polda Metro Jaya, Senin (3/6).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad ikut mengomentari terkait keputusan Pemerintah Arab Saudi menghentikan sementara umroh. Meski berharap kebijakan itu dikaji kembali oleh Pemerintah Arah Saudi, namun Sufmi mengatakan mau tidak mau Indonesia harus mengikuti dan menghormati kebijakan itu.

"Sehingga ya mau enggak mau kita harus ikuti dulu. Sementara waktu kan itu. Itu kan larangan juga sementara waktu," kata Dasco di Kompleks Parlemen Senayan, Kamis, (27/2).

Baca Juga

Menurutnya keputusan tersebut tidak hanya baik untuk warga negara Arab Saudi, tetapi juga baik untuk semua pihak. Termasuk, imbuhnya, untuk kesehatan warga negara Indonesia.

"Untuk kebaikan semua pihak tentunya. Oleh karena itu, menurut saya ya, itu alasan yang beralasan," ujarnya.

Arab Saudi akhirnya mengeluarkan kebijakan barunya akan wabah corona. Untuk melindungi negaranya, Kementerian Luar Negeri memberikan pernyataan melarang jemaah umroh masuk Arab Saudi.

"Arab Saudi telah menangguhkan masuknya orang-orang yang ingin melakukan umrah atau mengunjungi Masjid Nabawi di Madinah karena kekhawatiran akan penyebaran virus corona," kata Kementerian Luar Negeri dalam sebuah pernyataan seperti dilansir dari Arabnews, Kamis (27/2).

Untuk mencegah masuknya virus corona ke Saudi, pemerintah setempat juga melarang sementara negara-negara Gulf Cooperation Council (GCC) menggunakan kartu ID Nasional memasuki Arab Saudi. Negara GCC yakni, Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, dan Uni Emirat Arab.

Penangguhan visa turis juga berlaku bagi mereka dari negara-negara yang telah menyatakan terinfeksi corona. Untuk diketahui, hampir tujuh juta peziarah tiba di Saudi setiap tahun. Mereka mayoritas mendarat di bandara di Jeddah dan Madinah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement