Ahad 01 Mar 2020 12:15 WIB

Tindakan Arab Saudi Menutup Akses Umroh Dinilai Tepat

Pemerintah didorong mempersiapkan sumber daya dan skenario jika wabah ini menyerang.

Rep: my28/ Red: Fernan Rahadi
Suasana Masjidil Haram yang dipadati jamaah umrah dari berbagai negara, Makkah, Senin (24/2) lalu. Pemerintah Arab Saudi menghentikan jamaah umrah memasuki wilayah negaranya untuk menghindari penyebaran virus covid-19.
Foto: Amr Nabil/AP
Suasana Masjidil Haram yang dipadati jamaah umrah dari berbagai negara, Makkah, Senin (24/2) lalu. Pemerintah Arab Saudi menghentikan jamaah umrah memasuki wilayah negaranya untuk menghindari penyebaran virus covid-19.

IHRAM.CO.ID, YOGYAKARTA – Virus Corona atau yang kini disebut COVID-19 hingga akhir Februari lalu tercatat telah menjangkiti 80.130 orang dan menelan lebih dari 2.700 korban jiwa di berbagai negara.

Kekhawatiran terhadap Corona membuat pemerintah Arab Saudi menutup sementara akses jamaah umroh, tidak terkecuali bagi warga negara Indonesia. Kebijakan ini menimbulkan anggapan yang mengatakan, pelarangan ini muncul akibat ketidakpercayaan Pemerintah Saudi terhadap pemerintah Indonesia dalam menangani Corona.

Sekretaris Departemen Biotastistics, Epidemiology, and Population Health Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) UGM dr Riris Andono Ahmad mengatakan salah satu prinsip dasar dalam pencegahan wabah adalah menjauhkan individu menghindari kerumunan. 

"Supaya hal yang mengakibatkan kerumunan besar itu tidak terjadi,” ujarnya kepada Republika selepas acara talkshow  “Outbreak: Epidemics in A Connected World,” yang diselenggarakan oleh FK-KMK UGM di Auditorium Gedung Pascasarjana FK-KMK UGM, Jumat (28/2).

Andono menjelaskan, bila kita merujuk pada upaya Pemerintah Cina saat Corona tersebar, pencegahan seperti itu juga dilakukan. Kala itu seluruh acara tahun baru Imlek ditiadakan. Selain itu, Pemerintah Cina juga meminta masyarakat untuk tidak bepergian antarkota guna menghindari pertemuan massal.

“Hal ini sama seperti dengan apa yang dilakukan oleh Arab Saudi,” kata Andono. 

Ia menambahkan upaya yang dilakukan Arab Saudi merupakan cara dalam mencegah  tersebarnya penyakit saat kembali ke negara asal maupun melindungi warganya sendiri. "Oleh karena itu tindakan pelarangan umroh adalah tindakan yang tepat dilakukan, sebab Arab Saudi menjadi titik kumpul banyak orang dari berbagai negara,” ungkap Andono.

Andono yang juga merupakan Direktur Pusat Tropis Kedokteran UGM ini memaparkan dengan terpusatnya Arab Saudi sebagai tempat pertemuan dari berbagai latar belakang negara menjadikan wilayah ini tempat paling ideal sebagai wadah lokasi penyebaran. Andono pun berharap pemerintah Indonesia melakukan pengawasan terhadap wilayah-wilayah tujuan migrasi.

Andono mengimbau pemerintah memperhatikan peningkatan orang terserang penyakit flu atau influenza serta mempersiapkan sedini mungkin sumber daya dan skenario tertentu bila wabah ini menyerang dan meningkat secara cepat di Indonesia. "Jangan sampai kita kewalahan seperti di Wuhan," ucap Andono. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement