IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menegaskan bahwa industri kreatif di bidang fashion Muslim akan terus diperkuat dan mendapat dukungan penuh pemerintah. Industri fesyen Muslim dinilai memiliki posisi strategis baik di pasar domestik maupun global.
Staf Khusus Menparekraf Bidang Digital dan Industri Kreatif, Ricky Joseph Pesik mengatakan, salah satu program yang masih terus dilanjutkan pemerintah adalah Muslim Fashion Founders. Program itu, kata Ricky, melibatkan semua aspek untuk mendukung industri fesyen, termasuk kemudahan bantuan pembiayaan dari perbankan maupun non perbankan.
"Untuk menjadi pemain utama di pasar ini, tidak hanya faktor kreasi saja yang harus diperkuat, tapi satu kesatuan ekosistem," kata Ricky kepada Republika.co.id, Ahad (1/3).
Ia menjelaskan, faktor pendukung yang harus diperkuat yakni dari sisi produksi, distribusi, serta modal. Ia pun tak menampik bahwa ke depan perlu ada insentif bagi pelaku industri fesyen Muslim.
Setelah itu semua saling berkesinambungan, maka peluang pasar akan permintaan fesyen muslim harus dipadukan sehingga seluruhnya menjadi ekosistem industri kreatif yang benar-benar matang.
Soal kendala yang dihadapi industri fesyen Muslim di Indonesia, masing-masing memiliki kendala dan kelemahannya. "Maka dari itu, yang diperlukan adalah pemerintah harus membantu penguatan ekosistem mata rantainya," kata dia.
Ricky pun tak menampik soal kebutuhan riset dan edukasi soal fesyen Muslim serta fasilitasi Hak dan Kekayaan Intelektual dari pemerintah. Dua hal itu amat dibutuhkan para pelaku industri kreatif agar memiliki posisi yang kuat ketika bersaing di pasar yang sangat bebas saat ini.
"Target kita masih sama, membawa Indonesia menjadi pusat fesyen Muslim dunia," kata dia.