Jumat 06 Mar 2020 10:04 WIB

AMPHURI: Pengosongan Aktivitas Masjid Al-Haram Sementara

Arab Saudi melakukan sterilisasi Masjid al-Haram dan Masjid Nabawi.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Nashih Nashrullah
Suasana lengang di Masjid Al Haram pascapenghentian umroh oleh pemerintah Kerajaan Arab Saudi di Makkah, Kamis (5/3).
Foto: Amr Nabil/AP Photo
Suasana lengang di Masjid Al Haram pascapenghentian umroh oleh pemerintah Kerajaan Arab Saudi di Makkah, Kamis (5/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Pemerintah Arab Saudi melakukan sterilisasi di Masjid al-Haram dan Masjid Nabawi menyusul wabah virus corona. Dampak dari strerilisasi itu tidak ada aktivitas jamaah di Masjid al-Haram dan Masjid Nabawi selama beberapa jam.  

Sekretaris Jenderal Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) Firman M Nur memastikan tidak adanya aktivitas jamaah di Masjid al-Haram dan Nabawi itu hanya sementara untuk sterilisasi demi menyelamatkan umat manusia dari wabah virus corona. 

Baca Juga

"Masjid al-Haram dan Masjid Nabawi ditutup untuk masa satu jam setelah shalat Isya dan dibuka kembali satu jam sebelum subuh," kata Firman kepada Republika.co.id, Jumat (6/3).

Firman mengatakan, AMPHURI mengapresiasi Kerajaan Arab Saudi atas tindakan pencegahan sementara jamaah umrah atau peziarah ke Tanah Suci bagi umat Muslim seluruh dunia. Bahkan, saat ini penundaan sementara tersebut diberlakukan juga bagi warga negara Saudi dan ekpatriat alias mukimin yang tinggal di Saudi untuk menunaikan umrah atau ziarah.

"Tampaknya penanggulangan antisipasi penyebaran virus corona ini berlanjut sampai sterilisasi area mataf bagi jamaah yang ingin tawaf," katanya. 

Pada dini hari, kata Firman, telah diumumkan bahwa Masjid al-Haram dan Masjid Nabawi ditutup untuk beribadah dan iktikaf dari satu jam setelah shalat Isya sampai satu jam menjelang adzan pertama shalat Subuh.

"Alasan semua tindakan ini dapat diterima AMPHURI, demi menjaga keselamatan, kesehatan, dan kenyamanan jamaah dalam beribadah di dalam dua tempat suci tersebut," katanya. 

AMPHURI, kata Firman, berharap usaha antisipasi ini didukung dengan segera mendatang alat-alat teknologi canggih yang dapat memastikan kesehatan jamaah yang akan masuk ke dalam dua tempat suci tersebut. Dengan demikian, penundaan ini juga dapat segera dicabut dan jamaah dari seluruh dunia bisa kembali datang ke Masjid al-Haram maupun Masjid Nabawi untuk beribadah.

AMPHURI berharap semua jamaah umrah yang tertunda keberangkatannya untuk lebih bersabar karena penundaan sementara ini diberlakukan bagi umat Muslim sedunia, bahkan warga negara Saudi sendiri.

"Dan teruslah mendoakan agar dua Tanah Suci dan seluruh umat Islam dunia dijaga Allah SWT dari musibah tercemar virus corona baru," katanya.

   

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement