REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) Nunukan memutar otak agar tetap menyediakan layanan bagi jamaah haji. Tak boleh tatap muka langsung, tatap muka online pun jadi.
Usaha ini dilakukan untuk menyesuaikan dengan kondisi perkembangan sehari-hari di Indonesia terkait mewabahnya virus corona atau Covid-19. Di tengah-tengah situasi pandemik Covid-19, semua negara termasuk Indonesia mengeluarkan kebijakan agar masyarakat tidak terkena wabah tersebut. Salah satunya menjaga jarak antarindividu atau physical distancing.
Kepala Kantor Kemenag Nunukan, melalui Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Nunukan Sayid Abdullah mengatakan, pemerintah memaksimalkan pengendalian Covid-19 dengan membatasi interaksi sosial. Kemenag Nunukan mengeluarkan kebijakan belajar, bekerja, dan beribadah di rumah.
"Meski tidak bisa kumpul-kumpul tatap muka langsung, bisa mengunakan media aplikasi Zoom. Kami kembali bisa melaksanakan Manasik Haji Sepanjang Tahun secara online,” kata Sayid melalui keterangan yang didapat Republika.co.id, Ahad (29/3).
Sayid menuturkan, sebagaimana jadwal manasik haji sepanjang tahun yang sudah diluncurkan sejak Januari lalu, untuk beberapa minggu terakhir sempat terhenti untuk pencegahan Covid-19. Namun dengan memanfaatkan teknologi yang ada saat ini, semua bisa teratasi. Kemenag Nunukan juga telah melakukan uji coba manasik haji secara daring.
Menurut Sayid, kini jamaah haji dan pemateri tidak perlu keluar rumah ketika melakukan pertemuan. Mereka tidak perlu lagi berkumpul untuk sementara.
"Pemerintah memaksimalkan pengendalian Covid-19 dengan membatasi interaksi sosial. Kebijakan belajar, bekerja, dan beribadah di rumah kita gencarkan. Kami sendiri juga mencoba Manasik dari Rumah," ujar Pria yang pernah menjadi petugas haji ini.
Durasi Bimbingan Manasik setiap hari berjalan selama 40 Menit. Satu sesi hanya boleh diikuti 40 orang. Apabila ada jamaah yang belum terakomodasi, maka Kemenag akan memberlakukan 2 zona grup manasik.
Peserta manasik berasal dari Zona Pulau Nunukan dan Nunukan Selatan, jamaah luar daerah, serta jemaah Indonesia yang tinggal di Malaysia. Selain itu jamaah dari Zona Pulau Sebatik dan sekitarnya juga ikut manasik dari Kemenag Nunukan.
Ia berharap pemberian materi manasik secara menggunakan aplikasi ini dapat bermanfaat. Kepada peserta manasik ia meminta untuk terus berusaha dan berdoa semoga wabah Covid-19 segera berlalu.