REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Forum Komunikasi Alumni Petugas Haji Indonesia Jawa Barat mendukung langkah pemerintah untuk terus melakukan ikhtiar mempersiapkan penyelenggaraan ibadah haji tahun 2020.
Saat ini pemerintah melalui Menteri Agama Fachrul Razi bersama Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah masih menyelesaikan persiapan haji.
"Kami PW FKAPHI Jawa Barat mendukung penuh langkah Menteri Agama khususnya Dirjen PHU untuk terus melakukan ikhtiar maksimal dalam upaya persiapan pelaksanaan haji tahun 2020," kata Ketu PW FKAPHI Jawa Barat H. Asep Komarudin, kepada Republika, Selasa (31/3).
Asep Komarudin memastikan di tengah wabah Covid-19, ini semua masyarakat wabil khususnya ratusan ribu calon jamaah yang sudah terdaftar tahun ini terus mendoakan pemerintah dalam mengatasi persoalan pandemi virus corona. Semua warga negara berharap virus segera sirna sehingga tak mengganggu penyelenggaraan ibadah haji.
"Ribuan calon jamaah terus mendoakan atas perjuangan pemerintah semoga wabah ini segera berlalu," katanya.
Menurut Asep apa yang dilakukan Menteri Agama Fachrul Razi, menunjukkan ikhtiar maksimal pemerintah, mengingat ibadah haji merupakan ibadah yang ditunggu umat Islam yang sudah mendaftar selama bertahun-tahun. Maka langkah pemerintah ini mewakili suara terdalam dari para jamaah
"Ini merupakan wujud ikhtiar manusiawi di tengah wabah yang melanda tapi tetap berkhusnudzan kepada Allah, dan berjuang untuk menunaikan ibadah kepada-Nya," katanya.
Meskipun kata Asep, fenomena ini ada yang mengatakan kenapa ibadah haji yang bersifat kolosal itu tetap dilaksanakan, sedang ibadah sholat berjamaah dan sholat jumat dimbau untuk ditiadakan di daerah yang termasuk zona merah.
Asep menuturkan, ibadah sholat jamaah itu untuk saat ini saja sebagai rukhsoh (kemudahan) dari agama, karena penyebaran wabah tengah terus menyebar sebagai upaya social distancing. Akan tetapi substansi ibadah sholat tetap dilaksankan walau di rumah.
"Berbeda halnya dengan Ibadah haji yang pelaksanannya masih akan berlangsung beberapa bulan ke depan, yang kepastian hari esok seperti apa wallahu alam hanya Allah yang tahu," katanya.
Saat ini kata Asep yang bisa kita lakukan sebagai manusia tetap mempersiapkan opsi-opsinya, dengan berbagai kemungkinan sebagai wujud ikhtiar manusia. Semoga dengan ikhtiar ini Allah memberikan tadir yang lain dari situasi saat ini.
PW FKAPHI Jawa Barat juga kata Asel mendukung langkah Kemenag dalam mengantisipasi penyebaran virus Covid-19, dengan menunda sementara pelaksanaan bimbingan manasik haji secara konvensional yang melibatkan kerumunan massa. Saat ini Kemenag sedang menuntaskan skenario pelaksanaan manasik yang antara lain medistribusi buku manasik ke jamaah agar bisa dijadikan bahan bacaan, memanfaatkan media televisi dan radio untuk proses pembelajaran, menggunakan sarana pembelajaran daring, atau edukasi dan sosialisasi melalui media sosial.
"Hal ini merupakan langkah solutif di tengah situasi wabah saat ini namun substansi materi tetap tersampaikan kepada para calon petugas haji tahun 2020," katanya.
Asep memastikam, PW FKAPHI Jawab Barat sangat mengapresiasi dan mendukung langkah perjuangan yang dilakukan oleh Menteri Agama yang mana terus berjuang untuk kepentingan ummat khususnya jamaah haji ditengah - tengah pandemi Covid-19 ini. Karena pada akhirnya ikhtiar kita ini merupakan bentuk khusnudzan kita kepada Allah 'Azza wajalla dan optimisme kita bersama di tengah wabah yang melanda bangsa dan umat Islam.
"Bahwa bangsa ini bersama berusaha hadapi wabah ini insyallah kita bisa Waallahu Khaerul Maakiirin," katanya