REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Kementerian Pariwisata Arab Saudi telah menyiapkan 11 ribu kamar hotel untuk mengisolasi warganya yang datang dari luar negeri. Hal ini sejalan dengan aturan yang diumumkan oleh Kementerian Luar Negeri Arab Saudi.
“Itu menjadi tempat mereka selama masa karantina yang diputuskan oleh Kementerian Kesehatan,” ujar Menteri Pariwisata Ahmed Bin Aqeel Al-Khatib dikutip dari laman Saudi Gazette, Senin (6/3).
Al-Khatib mengatakan, fasilitas 11 ribu kamar hotel tersebut telah disiapkan di berbagai wilayah Kerajaan Arab Saudi. Selain itu, menurut dia, kementerian juga telah mengamankan fasilitas akomodasi tambahan yang diperlukan untuk diserahkan kepada Kementerian Kesehatan.
Menteri Pendidikan Arab Saudi Hamad Al-Asheikh menjelaskan saat ini juga sedang meninjau keadaan para pelajar Saudi yang memperoleh beasiswa melalui 31 kantor atase budaya di berbagai negara di dunia. Dia akan melayani kepulangan 79.113 para pelajar tersebut beserta 45.115 anggota keluarganya sehingga total menjadi 124.228 warga Arab Saudi.
Hamad Al-Asheikh berterima kasih kepada Allah karena siswa Arab Saudi yang belajar di luar negeri tersebut dalam keadaan baik-baik saja. Menurut dia, para pelajar tersebut juga memiliki kesadaran dan tanggung jawab nasional di tengah virus Covid-19.
Menurut dia, pemerintah Saudi menghormati keinginan mereka kembali ke tanah airnya dan saat ini pemerintah sedang mempersiapkan berbagai cara melalui platform elektronik terpadu yang memiliki prosedur dan arahan khusus untuk menjamin keamanan kepulangan mereka. Ketua Otoritas Umum Penerbangan Sipil (GACA) Abdulhadi Al-Mansouri telah mengonfirmasi persiapan terminal penumpang di bandara internasional Kerajaan Arab Saudi, seperti Bandara Internasional King Khalid di Riyadh, Bandara Internasional King Abdulaziz di Jeddah, dan Bandara Internasional King Fahd di Dammam.
GACA juga bekerja sama dan berkoordinasi dengan maskapai penerbangan nasional Saudi Arabian Airlines untuk memulangkan pelajar Saudi yang menempuh pendidikan di luar negeri. Bahkan, GACA juga terus berkoordinasi dengan bandara negara lain yang menjadi tempat belajar warganya.