REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Membangun bisnis fried chicken atau ayam goreng berbalut tepung bukan perkara mudah. Pangsa pasarnya mayoritas dicaplok perusahaan waralaba asal Amerika Serikat seperti MCD, KFC, CFC atau AW. Namun nyatanya pemilik Albaik fried chicken di Arab Saudi mampu bersaing hingga menyaingi waralaba asal negeri Paman Sam. Apa rahasianya?
Keluarga Shakour Abu Ghazalah bukan terkenal sebagai keturunan ahli masak. Kedua anaknya pun mengeyam pendidikan insinyur. Tapi Salah satu anak Shakour, Ihsan Abu Ghazalah berhasil mencipta resep fried chicken yang tersohor seantero dunia.
Para jamaah haji dan umroh biasa menyantap ayam Albaik setelah beribadah. Tak sedikit dari mereka bahkan menjadikan ayam Albaik sebagai buah tangan. Kepopuleran ayam Albaik terdengar hingga ke Tanah Air.
Demi memenuhi hasrat orang yang penasaran akan cita rasa ayam Albaik, sejumlah penjual di e-commerce menyediakan jasa preorder langsung dari Arab. Harga paket ayam Albaik berkisar 50 ribu rupiah jiika dinikmati di negeri asalnya. Namun harganya akan melonjak berkali-kali lipat ketika dijual di Indonesia.
Maklum saja, Albaik tak buka cabang di luar negeri. Sekitar 100 cabang Albaik berada di Arab saja, 40 di antaranya ada di kota Jeddah, tempat kelahiran brand ayam itu.
Dilansir dari situs resmi toko Albaik pada Rabu (8/4), Ihsan dan adiknya, Rami Abu Ghazala belajar bisnis kuliner dari nol. Ihsan menempuh pendidikan pengolahan makanan di Paris demi memperdalam ilmunya.