REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Kabinet Pemerintah Arab Saudi yang dipimpin Raja Salman bin Abdulaziz membahas perkembangan terbaru tentang pandemi virus corona yang melanda negara itu dan negara-negara lainnya. Pembahasan yang berlangsung pada Senin (13/4) itu berlangsung dengan pertemuan virtual.
Kabinet Pemerintahan Arab Saudi memuji kebijakan kerajaan untuk mencairkan 9 miliar riyal atau 2,4 miliar dolar Amerika guna membayar sebagian dari upah karyawan sektor swasta untuk mencegah perusahaan-perusahaan memecat para stafnya.
"Kabinet juga memuji paket stimulus 120 miliar riyal (31,9 miliar dolar), serta inisiatif lain yang diambil Kerajaan untuk mengurangi dampak virus korona terhadap ekonomi," seperti dilansir Al Arabiya, Rabu (15/4).
Sementara kabinet juga mengumumkan tentang anggaran yang ditetapkan oleh Departemen Kesehatan juga telah disetujui. Kabinet Arab Saudi juga menambahkan bahwa Kerajaan akan melakukan semua yang bisa dilakukan untuk memastikan kementerian siap mengamankan pasokan dan peralatan medis, seperti ventilator dan alat pengujian, serta penambahan tempat tidur untuk menampung lebih banyak pasien covid-19.
Di lain sisi, kabinet Arab Saudi mengimbau warga dan penduduk di Arab Saudi harus mematuhi langkah-langkah pencegahan yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Sejauh ini Kerajaan Arab Saudi melaporkan sebanyak 5.369 kasus virus corona dengan 73 kematian.