REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Persoalan yang terus berulang pada saat musim haji adalah kelebihan bagasi dan penyelundupan air zamzam. Padahal setiap jamaah mendapatkan 5 liter air zamzam namun tidak sedikit yang memasukkan air zamzam ke dalam koper-koper mereka untuk kemudian dibawa pulang dan dibagikan kepada saudara dan tetangga.
Bagian Operasional Bakhti Tour and Travel, Hari Suhada mengatakan, pihak maskapai saat ini sudah sangat ketat terkait barang bawaan jamaah khususnya air zamzam maupun buah tangan yang dibeli para jamaah haji. Jika masih ada jamaah yang kedapatan membawa air zamzam di dalam kopernya maka akan disita dan barang bawaan yang melebihi kapasitas maka harus ditinggal.
"Sebenernya dari Airport Jeddah sekarang sudah ketat, jadi agak susah kalau kedapatan membawa (barang) lebih. Pasti dari Airport Jeddah sudah di sita di sana," kata Hari kepada Republika.co.id, Rabu (15/4).
Namun kata Hari, tidak sedikit juga jamaah yang menggunakan trik turun temurun agar air zamzam di dalam kopernya tidak terdeteksi, yakni dengan menyembunyikan air zamzam tersebut dengan melapisi jerigen menggunakan solatip, koran, dan pakaian.
"Salah satu triknya jamaah itu mereka nyembunyiin air zamzamnya dikoper, disolatip, koran, pakaian akhirnya lolos karena ga kedeteksi diinfrarednya," tutur Hari.
Kendati demikian Hari mengimbau agar jamaah dapat mengikuti ketentuan yang berlaku perihal barang bawaan. Sehingga tidak berpotensi dipersoalkan pada saat pemeriksaan di Bandara King Abdul Aziz Jeddah, Arab Saudi.
Selain itu, tambah Hari, untuk menghindari kelebihan muatan jamaah diminta untuk tidak membawa pakaian secara berlebihan. Serta pada saat di Makkah, agar tidak tergoda untuk berbelanja berlebihan.
"Yang penting bawa baju seperlunya aja, terus khusus buat jamaah wanita untuk tidak belanja berlebihan," kata Hari.
Sebenarnya kata Hari, di Saudi ada ekspedisi yang menawarkan jasa mengantarkan oleh-oleh untuk dibawa ke tanah air. Hanya saja, jamaah harus merogoh kocek lebih dalam untuk biaya pengirimannya.
"Kemungkinan pasti ada untuk jasa expedisi, cuma emang biaya agak mahal. Makannya banyak dari jamaah yang nyembunyiin dikopernya masing-masing," kata dia.