REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Psikolog Dompet Dhuafa Maya Sita Darlina menyebutkan warga membutuhkan edukasi secara ilmiah tentang penanganan jenazah yang meninggal akibat Covid-19 dan contoh penanganan yang benar sehingga tidak terjadi penolakan.
"Jadi fenomena penolakan warga atas pemakaman jenazah (Covid-19) ini perlu segera diatasi dengan edukasi secara ilmiah," kata Maya melalui pesan tertulis, Jumat (17/4).
Ia menyebutkan penolakan berawal dari banyaknya berita negatif di media tentang bahaya penularan Covid-19 yang semakin masif di kalangan masyarakat. "Sayangnya sebagian masyarakat lebih dipengaruhi oleh berita negatif ini. Kalaupun ada berita positif, masyarakat terlanjur terdistorsi. Jadi yang masuk ke kepala hanya kengerian," katanya.
Di tengah serangan berita negatif yang banyak dikonsumsi masyarakat itu muncul kebingungan dan kepanikan serta perasaan merasa tak berdaya dengan kondisi yang tengah dihadapi. "Ini bisa terjadi pada sebagian orang atau juga kelompok masyarakat," katanya.
Di tengah kebingungan tersebut akhirnya masyarakat membuat analisis tentang virus berdasarkan pengetahuan mereka sendiri yang masih awam. Penolakan terhadap jenazah korban Covid-19 mereka ambil sebagai upaya perlindungan bagi kelompok masyarakat itu sendiri di tengah ketidaktahuan tentang cara penanganan jenazah secara benar agar tidak terjadi penularan.
"Ketika ketakutan, kengerian, kepanikan melanda banyak orang meski itu dilatarbelakangi informasi yang tidak seluruhnya akurat, maka dapat dipahami jika kemudian muncul ketakutan massal. Semua yang berhubungan Covid-19 ditolak, termasuk penolakan pemakaman jenazah," katanya.
Oleh karena itu, edukasi tentang penanganan yang tepat terhadap pemakaman jenazah korban Covid-19 perlu diberikan kepada masyarakat. "Setelah ada edukasi dari para ahli, kemudian mereka perlu sekaligus memberikan contoh dengan mempraktikkan cara pemakaman yang benar dan aman sehingga tidak terjadi penularan," katanya.
Dengan edukasi dan contoh yang benar itulah, masyarakat diharapkan menjadi sadar sehingga mau menerima pemakaman jenazah korban Covid-19.