Kamis 30 Apr 2020 17:49 WIB

Saudi Segera Buka Kembali Umroh di Masjidil Haram dan Nabawi

Kembali ke Dua Masjid Suci untuk tawaf, sai, dan berdoa di Al-Rawdah Al-Sharifa.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Muhammad Fakhruddin
Saudi Segera Buka Kembali Umroh di Masjidil Haram dan Nabawi. Foto suasana area tawaf yang lengang di Masjidil Haram setelah Kerajaan Arab Saudi sebagai Pelayan Dua Kota Suci menghentikan sementara ibadah umrah, Jumat (6/3).
Foto: Ganoo Essa/Reuters
Saudi Segera Buka Kembali Umroh di Masjidil Haram dan Nabawi. Foto suasana area tawaf yang lengang di Masjidil Haram setelah Kerajaan Arab Saudi sebagai Pelayan Dua Kota Suci menghentikan sementara ibadah umrah, Jumat (6/3).

REPUBLIKA.CO.ID,RIYADH -- Pemerintah Arab Saudi mengatakan akan membuka kembali Masjidil Haram dan Nabawi dalam beberapa hari mendatang. Umat Muslim diperkenankan melaksanakan ibadah di kedua situs suci tersebut. 

"Hari-hari (akan datang) ketika kesedihan akan diusir dari umat Islam dan kita kembali ke Dua Masjid Suci untuk tawaf, sai, dan berdoa di Al-Rawdah Al-Sharifa serta menyapa Nabi Muhammad (SAW)," kata Kepala Presidensi Umum Arab Saudi untuk Urusan Dua Masjid Suci Abdul Rahman Al-Sudais dalam sebuah video yang diunggah di akun media sosialnya pada Rabu (29/4), dilaporkan laman Middle East Monitor

Dia menyebut kehidupan normal akan kembali. Al-Sudais menekankan Saudi ingin menciptakan lingkungan yang sehat dan aman. Ia meminta umat Islam tidak terburu-buru menuntut kebebasan dari pembatasan sosial yang diterapkan guna mencegah penyebaran Covid-19. 

Kementerian Haji dan Umrah Saudi baru-baru ini menyampaikan melalui akun Twitter-nya bahwa mereka akan membuka kembali Masjidil Haram dan Nabawi. "Insya Allah, di bawah kepemimpinan pemerintah kita yang bijaksana, dan sejalan dengan komitmen kita mematuhi prosedur dan instruksi yang dirilis pihak berwenang, kita akan membuka kembali Al-Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah untuk para jamaah Muslim dari semua penjuru dunia," katanya. 

Kegiatan peribadahan di Masjidil Haram dan Nabawi ditangguhkan oleh otoritas Saudi. Hal itu dilakukan dalam rangka menekan dan mengekang penyebaran Covid-19. 

Saat berita ini ditulis, Saudi memiliki 21.402 kasus Covid-19 dengan 157 korban jiwa. Sebanyak 2.953 pasien di negara tersebut berhasil pulih. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement