Senin 11 May 2020 10:15 WIB

9 Menit Jelajahi Masjidil Haram dengan Teknologi Canggih

Masjidil Haram merilis film dengan teknologi canggih.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Ratna Ajeng Temukti / Red: Nashih Nashrullah
Masjidil Haram merilis film dengan teknologi canggih. Jamaah dengan jumlah terbatas melaksanakan shalat dengan menjaga jarak di Masjidil Haram, Makkah, Selasa (5/5). Selama pandemi Covid-19 kerajaan Arab Saudi menutup akses kedua masjid suci dari umum
Foto: Saudi Press Agency/Handout via Reuters
Masjidil Haram merilis film dengan teknologi canggih. Jamaah dengan jumlah terbatas melaksanakan shalat dengan menjaga jarak di Masjidil Haram, Makkah, Selasa (5/5). Selama pandemi Covid-19 kerajaan Arab Saudi menutup akses kedua masjid suci dari umum

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES – Dengan menyebarnya virus Covid-19 di seluruh dunia, Kerajaan Arab Saudi memutuskan menutup Masjidil Haram untuk ibadah sholat dan umroh sepanjang Ramadhan. Masjid ini hanya memungkinkan segelintir orang untuk melaksanakan sholat Tarawih pada malam hari. 

Namun, dengan bertambah majunya teknologi dan informasi, kini umat Muslim dapat mengikuti ibadah secara digital menggunakan "Wahi". Perkembangan teknologi memberi penawaran bagi umat Muslim merasakan pengalaman realitas virtual di Makkah dari rumah mereka yang aman dan nyaman. 

Baca Juga

Film dengan durasi sembilan menit ini dibuat menggunakan rig kamera VR. Enam kamera disiapkan mengarah ke seluruh penjuru masjid.  

Semua hasil rekaman tersebut lantas disunting untuk menghasilkan tayangan dengan jarak pandang 360 derajat. Proses pascaproduksi untuk menghasilkan karya ini disebut sangat menantang. 

"Dengan kacamata realitas virtual, memberi Anda pengalaman penuh kunjungan. Anda bisa pergi ke segala arah, mengangkat kepala atau menengok ke kanan. Ini memberi Anda lebih banyak informasi daripada video biasa," ujar sutradara film Saudi, Almotaz al-Jafri, dikutip di Arab News, Senin (11/5).  

Para kru film disebut menerima dukungan dari Pemerintah Saudi. Mereka memberi akses ke Makkah serta mengizinkan penggunaan drone maupun helikopter. 

Film ini dibuat bersamaan dengan Pusat Media Baru di Kementerian Kebudayaan dan Informasi. Karya ini tersedia di Youtube dan sekarang telah ditonton lebih dari 11 juta kali.  

Al-Jafri menyebut, dia dan staf merasa terkejut dengan antusias yang ditunjukkan. Bulan lalu karya tersebut telah ditonton lebih dari 8 juta kali. Dia menyebut, salah satu alasan banyak umat Muslim menonton film ini karena Covid-19.  

"Film tersebut memberikan kesempatan kepada banyak orang yang sekarang tidak dapat pergi ke masjid agung di Mekah untuk mengunjunginya melalui teknologi ini," kata al-Jafri.

Dia lantas percaya jika "Wahi" memungkinkan umat Muslim melakukan semua ritual pada Ramadhan dari rumah Anda. Untuk merasakannya, umat Muslim hanya perlu menggunakan kacamata VR. Setelah itu, mereka bebas melihat dan berkeliling Masjidil Haram serta beberapa lokasi bersejarah.  

"Orang-orang yang mengunjungi Masjidil Haram secara langsung mungkin merasa sulit untuk mendekati tempat-tempat tertentu, seperti Hajar Aswad. Namun, dengan 'Wahi', Anda dapat dengan mudah berkeliaran di sekitar itu sesuai keinginan, kapan saja," katanya menambahkan. 

Di tengah krisis kesehatan global, umat Islam harus menjalankan Ramadhan dengan cara yang baru. Namun, teknologi baru, film seperti “Wahi”, meyakinkan mereka jika virus tidak akan menghalangi keyakinan yang dianut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement