REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Jamaah haji datang di Arab Saudi dalam dua gelombang. Gelombang I mendarat di Bandara AMAA Madinah dan Gelombang II mendarat di bandara KAIA Jeddah dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
Saat tiba di Bandara Bandara King Abdul Aziz Jeddah, jamaah haji Gelombang II dianjurkan:
a. Mengantre turun dari pesawat dengan tertib;
b. Memastikan tas tentengan dan paspor selalu berada dalam genggaman sedangkan koper besar diterima oleh jemaah di hotel;
c. Menuju ruang pemeriksaan imigrasi dengan tertib sambil tetap memperhatikan arahan ketua kloter, ketua rombongan, atau ketua regu;
d. Mengikuti petunjuk petugas imigrasi Arab Saudi dengan patuh sambil mengantre dengan sabar dan teratur di loket pemeriksaan imigrasi dengan tetap menggenggam paspor masing-masing meski sidik jari dan pengambilan foto tidak dilakukan karena keduanya sudah dilakukan di Indonesia berkat sistem fast track;
e. Menitipkan tas tentengan, tas paspor, uang, dan barang berharga lainnya kepada saudara atau teman yang dikenal dan dipercaya jika selama menunggu keberangkatan ke Makkah, jemaah hendak ke kamar mandi untuk buang air kecil/besar dan wudu;
f. Memperhatikan tanda kamar mandi untuk laki-laki dan kamar mandi untuk perempuan yang disediakan secara terpisah;
g. Tanda kamar mandi/WC untuk perempuan adalah gambar kepala perempuan berjilbab dan tanda kamar mandi/WC untuk laki-laki adalah gambar kepala laki-laki berjenggot;
h. Menutup aurat dengan displin ketika masuk-keluar kamar mandi/WC dan terus menjaga barang-barang agar tidak tertinggal
i. Menekan kran air pelan-pelan karena air akan keluar dan berhenti secara otomatis;
j. Melaksanakan niat ihram umrah bagi jemaah yang berhaji tamattu’, berniat ihram haji bagi yang berhaji ifrād, dan berniat ihram umrah dan haji bagi yang berhaji qirān jika mereka belum berniat ihram di asrama embarkasi atau di atas Yalamlam/Qarnul Manazil).
k. Mengikuti instruksi untuk naik bus dan duduk di kursi yang diarahkan petugas meskipun untuk sementara jemaah jadi terpisah dari regu/rombongan yang sudah terbentuk dari tanah air akibat kapasitas setiap bus yang tidak sama. Jamaah yang terpisah di bus akan bergabung kembali setelah tiba di Hotel.
Sumber: Tuntunan Manasik Haji dan Umrah 2020 Kemenag / Kemenag.go.id