REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Arab Saudi mulai mengembangkan layanan kesehatan tanpa turun (lantatur/drive-thru) untuk memastikan terjaganya jarak sosial bagi pasien yang mengidap penyakit kronis. Sejumlah rumah sakit dan apotek telah membuka beberapa titik lantatur dengan staf yang siap melayani pasien selama pendemi corona.
Salah satu lembaga kesehatan yang menyediakan layanan ini adalah The King Faisal Specialist Hospital and Research Center. Rumah sakit yang berlokasi di Jeddah ini meluncurkan layanan lantatur sejak 5 April lalu setelah pemberlakukan pembatasan (lockdown) pada 29 Maret lalu.
"Rumah sakit melayani banyak pasien di seluruh wilayah Barat dan karena lockdown mereka dilarang mengambil obat-obatan mereka kecuali mereka diberi izin yang memungkinkan mereka meninggalkan rumah mereka," kata Direktur Divisi Perawatan Farmasi The King Faisal Specialist Hospital and Research Center Abdulmohsin Marghalani.
“Dengan menetapkan lantatur ini, kita dapat menurunkan risiko penularan, dan memberi pasien obat-obatan mereka tanpa kerumitan dan dalam keamanan mobil mereka," ujarnya.
Menurutnya, lebih dari 9.800 obat telah dibagikan kepada lebih dari 3.200 pasien sejak 5 April, dengan waktu tunggu pasien yang menurun secara signifikan. Marghalani mengatakan, farmasi lantatur memungkinkan resep diisi dengan cepat dengan jaminan kesehatan dan keselamatan pasien sebagai prioritas utama.
Saat menyiapkan obat-obatan, seluruh staf difasilitasi pakaian pelindung sehingga kesterilan obat dalam terjamin. Dia juga menjamin obat-obatan yang didistribusikan telah dikemas dan disimpan dengan baik dan sesuai prosedur yang berlaku.
Dia menjelaskan, pasien yang menghubungi pusat panggilan farmasi akan diberikan opsi layanan pengiriman atau pengambilan bagi pasien. Namun menurutnya, semakin banyak pasien yang memilih layanan lantatur. Dengan begitu, pengiriman obat generik dan barang-barang pendingin yang sulit dikemas dapat lebih mudah.
Menurut Marghalani, layanan ini akan berlanjut sehingga pasien yang menderita penyakit kronis tidak lagi harus datang ke rumah sakit, mengambil nomor dan menunggu giliran. Dia menambahkan, di tengah ketidakpastian pandemi, lantatur sedang mempertimbangkan untuk memperluas jam operasinya.