Ahad 07 Jun 2020 21:42 WIB

Pangeran Faisal Luncurkan Laboratorium Mobile untuk Covid-19

Laboratorium Mobile untuk periksa Covid-19 di Arab Saudi.

Rep: Rossi Handayani/ Mabruroh/ Red: Nashih Nashrullah
Laboratorium Mobile untuk periksa Covid-19 di Arab Saudi. Virus corona (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Laboratorium Mobile untuk periksa Covid-19 di Arab Saudi. Virus corona (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH – Emir Daerah Madinah, Pangeran Faisal Bin Salman meluncurkan karya-karya mobile laboratorium, yang didirikan Departemen Kesehatan Sabtu (6/6). Laboratorium dapat menganalisis 10 ribu sampel setiap hari dalam kapasitas penuh, dan hasilnya keluar 12 jam untuk mendeteksi Covid-19. 

Dilansir dari laman Saudi Gazette Ahad (7/6), Sebelumnya lab digunakan untuk menganalisis 2.500 sampel setiap hari, dan hasil yang digunakan muncul dalam periode mulai dari 24 hingga 36 jam. Laboratorium melakukan analisis medis untuk virus Covid-19 dengan  kecepatan, dan ketepatan yang tinggi.  

Baca Juga

Laboratorium berfungsi melalui sistem komputerisasi. Selain itu juga memiliki hubungan elektronik dengan semua rumah sakit, dan pusat kesehatan di wilayah tersebut.  

Emir Madinah diberi pengarahan tentang berbagai bagian laboratorium. Bagian utama laboratorium termasuk untuk staf medis, teknis, dan administrasi. Laboratorium ini memiliki 84 staf laboratorium medis.  

Direktur jenderal urusan kesehatan di Madinah, Muhammad Khalawi, mengatakan mobile laboratorium akan berkontribusi untuk melakukan analisis yang akurat, dan cepat untuk populasi wilayah tersebut, sehingga tujuan yang dicita-citakan dapat tercapai. Di samping itu, laboratorium ini juga dilengkapi dengan mesin, dan peralatan medis, serta teknologi terbaru. 

Kerajaan Arab Saudi melaporkan 3.121 kasus baru virus corona pada Sabtu (6/6). Peningkatan tersebut merupakan peningkatan tertinggi dari peningkatan harian yang dilaporkan selama ini. 

Dilansir dari English Alarabiya, 3.121 kasus baru ini terjadi di beberapa kota di Kerajaan. Di antaranya 900 orang terinfeksi virus di Ibukota Riyadh, 572 orang di Jeddah, 170 di Madiah, 279 di Makkah, dan 149 di Dammam. Dengan kenaikan jumlah korban infeksi corona tersebut, total jumlah kasus di Kerajaan menjadi 98.869 kasus dengan jumlah infeksi terbesar di Riyadh dan Jeddah.

Kementerian kesehatan menyatakan, bahwa jumlah pasien meninggal dunia pada Sabtu (6/6) sebanyak 34 orang. Sehingga total pasien meninggal akibat Covid-19 menjadi 676.

Sementara itu, jumlah pasien pulih sebanyak 1.175 orang. Total pasien pulih di Kerajaan sebanyak 71.791 orang.

Kementerian kesehatan sebelumnya memperingatkan, bahwa pihaknya masih terus memantau kasus Covid di Riyadh. Hal ini dilakukan untuk mempertimbangkan pembatasan dan jam malam apakah harus diperketat lagi atau tidak.

Namun, karena terjadi lonjakan kasus, Kementerian Dalam Negeri mengumumkan bahwa jam malam akan kembali diperketat. Di Jeddah, jam malam mulai berlaku pukul 15.00 sore sampai pukul 06.0 pagi.

Semua aktivitas di tempat kerja, baik di sektor publik maupun swasta, telah dihentikan kembali. Serta sholat jamaah di masjid-masjid di sekitar kota juga telah ditangguhkan.   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement