Senin 15 Jun 2020 12:13 WIB

Arab Saudi Luncurkan Aplikasi Lacak Kasus Covid-19

Aplikasi memberi tahu orang-orang di keramaian dari individu positif Covid-19.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Ani Nursalikah
Arab Saudi Luncurkan Aplikasi Lacak Kasus Covid-19
Foto: saudigazette
Arab Saudi Luncurkan Aplikasi Lacak Kasus Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Pemerintah Arab Saudi meluncurkan aplikasi seluler baru untuk membantu masyarakat mengidentifikasi kasus-kasus virus corona. Tujuannya, tentu untuk melindungi diri mereka sendiri dan membantu mengekang penyebaran Covid-19.

Aplikasi bernama Tabaud (menjaga jarak) itu diluncurkan oleh Otoritas Arab Saudi untuk Data dan Kecerdasan Buatan, bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan Arab Saudi. Aplikasi Tabaud diciptakan untuk memberi tahu orang-orang yang berada di keramaian dari individu yang telah terinfeksi Covid-19 dalam 14 hari terakhir.

Baca Juga

Juru bicara kementerian Mohammed Al-Abd Al-Aly mengatakan, para pengguna dapat membagikan informasi mereka dan kemudian menghubungi orang-orang yang kedapatan sudah melakukan kontak dengannya. Ia lantas mengimbau masyarakat mengunduh aplikasi tersebut.

"Orang-orang yang melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi akan menerima pemberitahuan anonim yang akan meminta mereka mendapatkan pengujian deteksi dini," kata Al-Aly, dilansir di Arab News, Senin (15/6).

Tabaud ini adalah sarana guna memberi tahu orang-orang dari individu yang terinfeksi Covid-19. Aplikasi itu akan mengirim data terenkripsi ke smartphone yang menjalankan aplikasi tersebut, kemudian mengidentifikasi orang yang telah terinfeksi virus tersebut dengan informasi tentang perangkat mereka, menurut peraturan yang didukung oleh Google dan Apple. Aplikasi itu memberikan perlindungan penuh terhadap privasi pengguna.

Saat mengunduh Tabaud, teknologi Bluetooth dapat mendeteksi smartphone terdekat yang juga mengoperasikan aplikasi tersebut, memastikan jarak, dan memberi tahu pengguna tentang potensi bahaya agar mengambil langkah pencegahan yang diperlukan.

Menurut Kementerian Kesehatan Saudi, peringkat infeksi RO di Arab Saudi adalah antara 1,5 dan 2. Di atas 1, setiap infeksi di antara populasi menyebabkan lebih dari satu kasus Covid-19 baru. Al-Aly mengatakan, tingkat infeksi menurun hingga di bawah 1 pada Mei.

Tetapi, tingkat infeksi meningkat dalam beberapa hari terakhir. Menurutnya, hal itu menunjukkan virus ini menyebar karena masyarakat bercampur dengan orang yang terinfeksi Covid-19. Angkat tersebut dapat meningkat lebih jauh jika masyarakat tidak mematuhi instruksi, terutama jika mereka tengah berada dalam keramaian.

"Itu ada di tangan kita. Kita dapat bertanggung jawab dan kembali ke kehidupan kita dengan hati-hati dengan mengambil perilaku sadar kesehatan, dan angka ini akan turun lagi dan mencapai hasil yang diinginkan," tambahnya.

Pada Ahad (14/6), Arab Saudi mencatat sebanyak 4.233 kasus Covid-19 baru. Dengan demikian, angka kasus yang telah terinfeksi Covid-19 di negara itu menjadi 127.541. Dari jumlah itu, terdapat 41.849 kasus aktif, 1.855 di antaranya kritis.

Sementara itu, Arab Saudi mengumumkan 2.172 kasus kesembuhan baru. Sehingga, total yang sembuh ialah 84.720. Selanjutnya, dilaporkan 40 kematian baru akibat Covid-19, sehingga jumlah kematian meningkat menjadi 972. Juru bicara ini menekankan, bahwa ruang gawat darurat di rumah sakit selalu siap untuk menerima tidak hanya kasus-kasus kritis Covid-19, tetapi juga darurat kesehatan lainnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement