REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kerajaan Arab Saudi mengumumkan tetap akan melaksanakan ibadah haji 2020 M/1441 H. Namun, untuk tahun ini jamaah haji terbatas hanya untuk mukimin saja.
Menanggapi hal ini, Konsul Haji KJRI Jeddah Endang Jumali mengatakan Arab Saudi telah menyiapkan beragam aspek pelaksanaan haji. "Arafah sudah disiapkan, begitu juga Muzdalifah dan Mina. Karena ini jumlah terbatas dan juga aturan social distancing, maka jamaahnya tidak akan terlalu banyak," ujar Endang saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (23/6).
Selain itu, ia menyebut persiapan di Makkah dan Madinah pun telah dilakukan. Di Masjidil Haram, Kerajaan sudah melakukan persiapan dengan mengikuti sejumlah protokol kesehatan.
Terkait mukimin atau warga Indonesia yang tinggal di Arab Saudi dan ingin menjalankan haji, ia menyebut ada aplikasi pendaftaran E-Hajj tersendiri yang sifatnya lokal. Jumlah jamaah nantinya bisa terkontrol menggunakan sistem ini.
KJRI sendiri disebut tidak bisa terlalu mengintervensi atau ikut campur dalam proses pendaftaran ini. Karena, semua proses dilakukan secara integrasi dengan sistem aplikasi tersebut.
"Kita (KJRI) tidak banyak terlibat karena ini lokal. Sehingga mereka (Arab Saudi) yang menyiapkan paket layanan bagi mereka yang mendaftar," katanya.
Sebagai contoh, Endang menyebut di tahun-tahun sebelumnya, bagi warga lokal yang ingin menunaikan ibadah haji harus membayar sekitar 7.000 riyal atau sekitar Rp 26,5 juta, tergantung paket layanan.
Namun untuk pelaksanaan haji tahun ini, ia menyebut belum mendapatkan informasi. Keputusan yang dikeluarkan Arab Saudi memang baru dikeluarkan Senin (22/6) malam waktu Arab Saudi dan belum diinformasikan secara lebih rinci.
"(Jumlah jamaah) Belum tahu. Pengumuman baru semalam jam 21.30. Belum ada koordinasi dengan instansi terkait, mungkin pagi ini kami akan melakukan koordinasi," ujar Endang.
Meski tidak bisa terlibat banyak untuk pelaksanaan haji tahun ini, Endang memastikan akan tetap memberikan perlindungan dan pemantauan akan jamaah Indonesia. Hal ini sesuai dengan tugas pokok dan fungsi atau tupoksi.
Endang juga memastikan jika saat ini Arab Saudi sudah memasuki tahap tatanan hidup normal baru atau new normal life. Semua aturan jam malam bahkan kuncian wilayah sudah dicabut. Meski demikian, layanan penerbangan internasional masih dicabut.