REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Pascapencabutan jam malam di wilayah kerajaan Arab Saudi, berbagai usaha dan sektor bisnis kembali beroperasi. Salah satunya adalah pusat kebugaran. Menurut Kementerian Olahraga Arab Saudi, pembukaan itu disambut baik oleh pelaku usaha, pelatih dan pelaku kebugaran.
Operator layanan pelanggan pusat kebugaran, Waleed Al-Baloshi mengaku kekhawatiran memang masih ada di antara banyak pihak terkait pembukaan tersebut. Namun, ia yakin pemberlakuan protokol kesehatan sudah sesuai demi keamanan bersama.
"Sangat sulit tetap fit di rumah, terutama dua hingga tiga pekan terakhir, saya benar-benar melepaskan kebugaran saya," katanya seperti dikutip Arab News, Selasa (23/6).
Hal serupa juga disebutkan oleh pendiri dan pelatih kepala pusat kebugaran MFIT, Mai Kholeif. Menurut dia, di masa awal transisi setelah empat bulan ditutup, memang ada rasa kecemasan. Tetapi, ada semangat melakoninya kembali.
“Bagi saya, secara pribadi, saya selalu berolahraga sendirian. Jadi lebih nyaman bagi saya untuk tinggal di rumah karena saya bisa berolahraga kapan saja saya mau dan kami tidak perlu bolak-balik secara fisik." ujarnya yang memiliki gym kecil di rumah.
Layaknya berbagai pertemuan yang dilakukan secara daring, Kholeif juga mengaku sempat melakukan latihan kebugaran di kelas yang dia ajar secara daring. Menurut dia, langkah tersebut juga merupakan layanan yang tidak bisa dianggap remeh, terlebih ketika produktivitas bisa meningkat di rumah.
“Kami memiliki kelas online dan kami berpikir untuk melanjutkan layanan ini karena, menurut saya, Covid-19 telah mengajarkan saya menjadi adaptif dan sekarang banyak orang lebih memilih pelatihan online di awal pelatihannya," ujar dia.
Meski kini latihan akan berjalan di studio kebugaran, kata dia, tindakan pencegahan sesuai aturan akan diberlakukan. Selain itu, kapasitas kelas di studio kebugaran juga akan dikurangi sekitar 50 persen.
“Saya tidak sabar untuk kembali, tentunya dengan hati-hati, karena kesehatan dan keselamatan klien saya adalah prioritas saya," kata dia.
Terpisah, kepala pelatih gym di Jeddah, Najia Fadl juga menyatakan perasaan utama ketika mendengar berita dibukanya kembali gym sangat membuatnya senang. Terlebih, rutinitasnya bisa kembali seperti semula.
Dia yang tidak bekerja sama sekali sejak awal lockdown, mengaku pekerjaan profesionalnya sebagai pelatih dilakukan dengan sedikit berolahraga. Padahal, bidang itu dia nilai seharusnya bertemu dengan klien dan melakukan banyak aktivitas fisik.
“Jadi harus virtual (dalam) pasar yang sangat (sulit) dan ada banyak kompetisi," ujar dia.
Sumber: https://www.arabnews.com/node/1693951/saudi-arabia