REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Keputusan Arab Saudi untuk tetap menyelenggarakan ibadah haji di masa pandemi dengan membatasi jumlah jamaah haji mendapatkan dukungan dari berbagai negara di Timur Tengah. Salah satunya dari Uni Emirat Arab (UEA).

Urusan Haji UEA (HAO) mengatakan tidak akan memberangkatkan jamaah dari negaranya di tahun ini. Hal ini dilakukan untuk menghindari penyebaran virus corona.

"Keputusan Kerajaan berasal dari langkah-langkah pencegahan dan pencegahan yang diambil untuk menahan penyebaran pandemi dan untuk menjaga semua manusia terlindungi dan aman dari risiko dan sesuai dengan ajaran Islam dalam menjaga kehidupan," kata HAO.

Menteri Wakaf dan Al-Azhar Mesir juga menyambut baik keputusan Saudi tersebut. Bahkan duta besar Djibouti untuk Kerajaan Dya-Eddine Bamakhrama menyatakan keputusan tersebut sangat bijaksana.

Menurut Bamakhrama, keputusan itu lahir dengan dua pertimbangan besar, yakni Arab Saudi mencoba mempertahankan adanya pelaksanaan ibadah haji bagi umat Islam dan kedua di saat bersamaan, Arab Saudi tetap memerangi wabah virus corona.

"Pertama, itu mencerminkan keinginan Arab Saudi memegang ritual haji, dan kedua, pada saat yang sama ingin memerangi dan mengatasi pandemi virus corona, karena banyak orang mungkin menjadi alasan untuk berlanjutnya pandemi," kata Bamakhrama dilansir dari Arab News, Rabu (24/6).

Selanjutnya, Bahrain juga memuji upaya Kerajaan yang menyiapkan segala hal untuk membantu jamaah melakukan haji di tengah wabah, sehingga mereka tetap merasa aman. Liga Arab juga menyambut baik pengumuman Arab Saudi, dan mengatakan dalam sebuah pernyataan keputusan bijak datang untuk menjaga kesehatan dan keselamatan jamaah selama pandemi corona.

Ikuti Whatsapp Channel Republika