Rabu 24 Jun 2020 13:14 WIB

Penanggalan Hijriyah Produk Politik Khalifah Umar

Jadi penanggalan Hijriyah itu bukan hasil dari wahyu.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Fakhruddin
Penanggalan Hijriyah Produk Politik Khalifah Umar. Ilustrasi
Foto: .
Penanggalan Hijriyah Produk Politik Khalifah Umar. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Penanggalan Hijriyah yang berlaku saat ini merupakan hasil produk politik yang dikeluarkan semasa Sayyidina Umar menjabat khalifah. Dikatakan produk politik karena dalam menetapkannya banyak perdebatan atas usulan awal mula penetapan Hijriyah.

Ustaz Ahmad Zarkasih Lc mengatakan, nama-nama bulan dalam penanggalan Hijriyah sudah dipakai bangsa Arab sejak ratusan lalu. Jadi penanggalan Hijriyah itu bukan hasil dari wahyu seperti sebagian orang memahaminya.

"Tapi bangsa Arab sejak zaman jahiliyah pun sudah memakai nama-nama itu seperti Sya'ban, Ramadhan, Syawal dan yang lainnya," kata Ustaz Ahmad melalui kajian virtualnya, Rabu (24/6).

Pada masa itu bangsa Arab sudah terbiasa menggunakan bulan sebagai media untuk menentukan waktu. Karena itu, penanggalan mereka disebut dengan al-Taqwim al-Qamari (kalender bulan) karena memang basis perhitungannya bergantung pada bulan. 

"Walaupun ada beberapa suku khusus di selatan jazirah Arab (Yaman) yang menggunakan matahari sebagai media menentukan hari," katanya.

Mereka memberi nama setiap bulan sesuai dengan keadaan alam atau keadaan sosiologi dan budaya yang mereka lakukan pada bulan-bulan tersebut. Karena bangsa Arab juga punya kelas yang berbeda (suku) ini membuat mereka berbeda pula dalam kebiasaan dan adat dari setiap masing-masing suku. 

"Karena itu juga, walaupun menggunakan perhitungan yang sama memakai bulan, mereka berbeda dalam memberikan nama bulannya," katanya.

Barulah ketika tahun 412 Masehi terjadi konvensi para petinggi-petinggi dari lintas suku dan kabilah bangsa Arab di Makkah di masa Kilab bin Marrah (kakek Nabi Muhammad ke-6) untuk menentukan dan menyatukan nama-nama bulan agar terjadi kesamaan, serta memudahkan mereka dalam berdagang. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement