REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Sejumlah Muslim menyampaikan kekecewaan setelah gagal berangkat haji tahun ini. Mereka mau tak mau menerima keputusan yang ditetapkan oleh Kerajaan Arab Saudi.
Arab Saudi memutuskan melakukan pembatasan jamaah haji tahun ini. Hanya warga Saudi dan WNA yang bermukim di Arab Saudi yang diizinkan menunaikan haji tahun ini.
"Harapan saya bisa berangkat haji sangat tinggi. Saya mempersiapkan diri bertahun-tahun. Tapi apa yang bisa saya lakukan sekarang? Inilah takdir Allah," kata Muslim asal Indonesia Kamariah Yahya dilansir di The Japan Times Rabu (24/6).
Di sisi lain, pengelola biro travel Bangladesh, Shahadat Hossain Taslim mengatakan, banyak Muslim akan terpecah pendapat. Tapi menurutnya, keputusan Arab Saudi merupakan yang terbaik.
"Beda dengan negara lain, mayoritas calon jamaah haji disini adalah orang tua hingga lansia, mereka rentan tertular Covid-19," ujar Taslim.
Kasus Covid-19 di Saudi melampaui 161 orang. Arab Saudi terus menggencarkan rapid test di seantero negeri guna memastikan kondisi kesehatan masyarakatnya.
Kementerian Haji Saudi tetap mempersilakan WNA yang berada di Arab Saudi untuk melaksanakan haji. Tapi belum ada angka pasti berapa jamaah haji yang diizinkan tahun ini.