REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Umroh secara bahasa berarti ziyârah, artinya berkunjung atau bertamu. Orang yang sedang umroh atau haji dikatakan sebagai tamu Allah. Dari makna itu bisa dipahami bahwa ibadah umroh memberikan pesan kepada umat manusia tentang pentingnya berkunjung dan bersilaturahim kepada sanak keluarga dan sesama manusia, terlebih berkunjung dan menyambung tali hubungan kepada Allah SWT.Hubungan sesama manusia semakin kuat jika ia sering saling sapa dan saling berkunjung.
Demikian pula hubungan manusia dengan Allah SWT akan semakin kuat jika ziyârah itu sering dilakukan. Jika hubungan manusia dengan-Nya kuat, Allah akan mencurahkan rahmat dan anugerah kepadanya. Inilah yang disabdakan baginda Rasulullah Muhammad SAW:ِ
اللهُلْوُسَ رَالَق :َالَق ،ُهْنَ عُ اللهَِضَرَةَرْيَرُ هِبَأْنَعٌةَارَّفَ
كِةَرْمُعْ الَلِ إُةَرْمُعْلَ: اَمَّلَسَ وِهْيَلَ عُ اللهَّلَصِةَّنَْ الَّلِ إٌاءَزَ جَُ لَسْيَ لُرْوُْبَمْ الُّجَْالَا، وَمُهَنْيَا بَم1عليه).(متفق
Artinya: Dari Abu Hurairah RA., Rasulullah SAW bersabda: ‘’Antara satu ibadah umrah dengan ibadah umrah lain merupakan penghapus dosa dan kesalahan yang diperbuat di antara keduanya, dan haji mabrur tidak ada balasannya kecuali surga.’’ (HR. Muttafaqun ’Alaih).
Sumber: Tuntunan Ibadah Haji dan Umrah 2020 Kemenag / Kemenag.go.id