Rabu 01 Jul 2020 11:12 WIB

KJRI Jeddah Masih Menunggu Petunjuk Teknis Haji Terbatas

KJRI Jeddah belum menerima petunjuk teknis penyelenggaraan haji terbatas.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
Konsulat KJRI Jeddah, Endang Jumali, memastikan belum menerima petunjuk teknis penyelenggaraan haji terbatas.
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Konsulat KJRI Jeddah, Endang Jumali, memastikan belum menerima petunjuk teknis penyelenggaraan haji terbatas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Jeddah, Arab Saudi tengah membahas tentang persiapan pelaksanaan ibadah haji bagi Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Arab Saudi. 

Konsul Haji KJRI Jeddah, Endang Jumali, mengatakan pihaknya sampai saat ini belum menerima rincian baik tentang jumlah kuota haji bagi WNI serta petunjuk teknis pelaksanaan haji tahun ini.  

Baca Juga

"Kami belum menerima petunjuk teknisnya. Kami akan rapat dengan Kementerian Haji," kata Endang kepada Republika,co.id pada Rabu (1/7).   

Namun demikian, terkait biaya pendaftaran haji tahun ini diperkirakan tak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. Endang menjelaskan pada tahun sebelumnya biaya haji bagi WNI sekitar 3500 Riyal Arab Saudi.  

Endang menjelaskan tentang protokol kesehatan nantinya jamaah haji WNI akan dilakukan pemeriksaan sebelum pelaksanaan wukuf. Selain itu setelah pelaksanaan haji akam dilakukan karantina mandiri. "Untuk pelaksanaan tawaf sudah diatur dengan garis pemisah supaya tetap social distancing," katanya.  

Sebelumnya Pemerintah Arab Saudi sudah mengeluarkan kebijakan pembatasan jumlah jamaah pada pelaksanaan haji tahun ini. Arab Saudi telah memutuskan membatasi jumlah jamaah haji menjadi hanya sepuluh ribu orang saja. Itu pun mereka yang bisa melaksanakan ibadah haji adalah warga Arab Saudi dan warga ekspatriat di tanah suci.   

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement