REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menyebut hewan qurban yang masuk harus disterilkan. Hal ini dilakukan guna mencegah penyebaran Covid-19 saat pelaksanaan Idul Adha pada akhir Juli 2020 nanti.
"Sapi dan kambing harus mandi terlebih dahulu saat masuk Kota Yogyakarta. Tujuannya di samping membersihkan hewannya, sekaligus untuk membersihkan tali pengikat hewan qurban," kata Heroe yang juga Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta tersebut.
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, kebersihan hewan qurban ini perlu dicermati dengan detail oleh masyarakat. Baik itu kebersihan gudang dan tempat pemotongan hewan, hingga kebersihan tali pengikat hewan qurban.
Upaya-upaya tersebut dilakukan agar tidak terjadi penularan baru Covid-19 pada saat pelaksanaan Idul Adha. Sehingga, tidak terjadi gelombang kedua penularan Covid-19 di Kota Yogyakarta.
Terlebih, saat ini kasus positif baru Covid-19 masih terus meningkat di DIY, termasuk di Kota Yogyakarta. Bahkan, Heroe menyebut, gelombang kedua penularan Covid-19 yang terjadi di beberapa negara dikarenakan masyarakat yang kurang memperhatikan kebersihan.
"Kelihatannya sepele, tetapi hal tersebut terjadi di Korea Selatan yang disebabkan dari gudang e-commerce. Lalu ada juga kasus hampir serupa di salah satu kota di Shanghai, walaupun sudah melandai penularan terjadi melalui gudang makanan," ujarnya.