Ahad 05 Jul 2020 02:45 WIB

Dukung Pariwisata Haji, Asita MoU dengan FKAPHI

FKAPHI-Asita kerja sama pariwisata haji.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
 Ketua Forum Komunikasi Alumni Petugas Haji Indonesia (FKAPHI) Affan Rangkut  menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA). MoU yang dilakukan pada, Jumat (3/67) ini untuk mendukung geliat industri pariwisata tanah air khususnya potensi pariwisata haji.
Foto: Dok Republika
Ketua Forum Komunikasi Alumni Petugas Haji Indonesia (FKAPHI) Affan Rangkut menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA). MoU yang dilakukan pada, Jumat (3/67) ini untuk mendukung geliat industri pariwisata tanah air khususnya potensi pariwisata haji.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Forum Komunikasi Alumni Petugas Haji Indonesia (FKAPHI) telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA). MoU yang dilakukan pada, Jumat (3/67) ini untuk mendukung geliat industri pariwisata tanah air khususnya potensi pariwisata haji.

"FKAPHI sengaja MoU dengan ASITA asosiasi perusahaan perjalanan wisata Indonesia untuk mengoptimalisasikan dan kerjasama sosialisasi program pariwisata haji nasional," kata Ketua PB FKAPHI HM Affan Rangkuti, melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (4/7).

Baca Juga

Affan mengatakan MoU ini merupakan kesepakatan awal bagi para pihak untuk melakukan kerja sama yang saling mendukung. Seperti misalnya menyukseskan kegiatan pengkajian, pendidikan, pelatihan, konsultasi, koordinasi dan implementasi, terkait pariwisata haji nasional.

“Untuk mendukung industri pariwisata tana air khususnya pariwisata haji nasional, FKAPHI menggandeng ASITA sebagai Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia yang menaungi perkumpulan perusahaan perjalanan wisata Indonesia,” katanya.

Sedangkan tujuan Nota Kesepahaman ini, lanjut Affan adalah untuk membangun sinergi atas potensi sumberdaya lembaga yang dimiliki masing-masing pihak dengan prinsip keselarasan, keadilan dan saling menguntungkan.Menurutnya, ruang lingkup kerjasama ini dilakukan dengan memegang prinsip kesetaraan yang saling menguntungkan para pihak, yang meliputi namun tidak terbatas.

Ruang lingkup tersebut antara lain Kegiatan pengkajian, pendidikan, pelatihan, konsultasi, koordinasi dan implementasi, terkait pariwisata haji nasional, Sosialisasi dan edukasi pendidikan pariwisata di lingkungan kelompok keagamaan dalam binaan FKAPHI, Kerjasama dan sinergi dalam sosialisasi Program Pariwisata Haji Nasional kepada kelompok milenal di lingkungan-lingkungan, komunitas-komunitas keagamaan Islam dan lembaga pendidikan Islam.

"Serta kerjasama dalam program Iainnya yang mendukung program pariwisata haji nasional," katanya.

Sementara itu, Ketua Umum DPP ASITA Nunung Rusmiati sanat berharap dengan penandatanganan nota kesepahaman ini ada peningkatan wisata domestik khususnya wisata haji nasional. Itu harapan ASITA di masa wabah Covid ini untuk mencari alternatif-alternatif lainnya, demi bisa survive di tengah-tengah masa new normal ini.

Menurut dia, dukungan dari organisasi  FKAPHI menjadi sangat penting. Sebab, di sini kita bisa bareng untuk mewujudkan keberhasilan masing-masing organiasi.

"Kita tidak bisa jalan sendiri. Di sinilah pentingnya kita berkolaborasi, sehingga potensi wisata syariah di setiap provinsi bisa meningkat dengan cepat,” kata Nunung.

Sebagai tindaklanjut nota kesepahaman ini, kata Nunung, Dewan Pengurus Daerah ASITA akan melakukan perjanjian kerjasama dengan 19 Pengurus Wilayah FKAPHI provinsi. Ia memastikan ASITA siap bersinergi untuk menggalakkan potensi wisata syariah bersama pengurus wilayah FKAPHI 19 provinsi tersebut.

“Inilah pentingnya digelarnya MoU ini, sehingga bisa saling bersinergi satu sama lainnya," katanya.

Ia berharap setelah pandemi ini berakhir bisa langsung jalan. ASITA akan membantu promosinya lewat tujuh ribu anggotanya dan ASITA akan membantu siapkan paket-paketnya. Sehingga potensi wisata di 19 provinsi itu bisa ditingkatkan tida hanya buat domestik saja tapi bisa dari ASEAN, Timur Tengah, lalu Eropa dan seterusnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement