REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi melaporkan 58 kematian akibat Covid-19 dan 3.580 infeksi baru, Ahad (5/4) kemarin. Dengan penambahan itu, total kasus positif di Kerajaan menjadi 209.509 orang dan 1.916 kematian.
Dilansir di Arab News, Kementerian Kesehatan Arab Saudi mengatakan 1.980 telah pulih dari virus Covid-19. Sehingga, jumlah total pasien yang pulih menjadi 145.236 orang.
Sebagian besar kasus baru dilaporkan terjadi di Riyadh. Totalnya, ada 332 orang yang terpapar pandemi Covid-19.
Jumlah kasus positif Covid-19 di Arab Saudi diketahui naik setelah aturan jam malam dicabut beberapa waktu lalu.
Warga Saudi mulai melakukan adaptasi dengan tatanan hidup baru atau new normal life setelah pencabutan penguncian dilakukan. Lalu lintas di Arab Saudi terlihat kembali ramai dan toko-toko mulai buka.
Sebelumnya, diberitakan Sosiolog Arab Saudi, Musaab Al-Abdullah, mengatakan tatanan hidup baru merupakan tantangan baru bagi warga. Ini seiring dengan peningkatan penderita Covid-19 dan aktivitas masyarakat yanh kembali berjalan.
Al-Abdullah menyatakan Arab Saudi belum keluar dari pandemi Covid-19. Tapi, ia optimistis masyarakat dapat mulai beradaptasi dengan perubahan. Sikap adaptasi merupakan salah satu karakter yang tak lepas dari manusia.
"Manusia bisa terbiasa dan beradaptasi dengan apa saja, tapi kecepatan penerimaan perubahan ini berbeda tiap orang," kata Al-Abdullah dilansir dari Arab News, Kamis (2/7).
Masyarakat Arab Saudi dinilai mulai menerima new normal dalam beberapa pekan terakhir. Ia juga melihat sebagian masyarakat menganggap kondisi new normal sebagai merupakan tantangan menarik.
Masyarakat saat ini melihat hidup sebelum aturan penguncian sungguh penuh rasa syukur dan tidak membosankan. Mereka menunggu dengan sabar agar virus ini segera sirna, sehingga bisa kembali ke kehidupan normal.
Al-Abdullah mengatakan kebijakan penguncian wilayah juga membuat masyarakat sadar apa yang penting untuk mereka. Hal ini terjadi karena selama masa penguncian, banyak pilihan dan lokasi berkunjung dibatasi pemerintah.
Sumber:
https://www.arabnews.com/node/1700346/saudi-arabia