REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kerajaan Arab Saudi (KSA) belum membuka Makkah untuk umroh bahkan haji digelar dengan jumlah quota terbatas. Keadaan ini membuat pengusaha travel umroh dan haji khusus kehilangan pemasukan.
Pemilik travel Taqwa Tours Rafiq Jauhari mengatakan, selama tak ada kegiatan pemberangkatan umroh Taqwa Tours menjalankan bisnis lain yang tak ada kaitannya dengan bisnis umroh apalagi haji khusus. Bisnis yang Taqwa Tours dijalankan adalah bidang makanan siap santap.
"Jadi sekarang yang bisa dilakukan justru di luar pakem haji umroh termasuk kami di travel taqwa tours karena kondisi seperti ini akhirnya kami mencari usaha yang menurut kami bisa bertahan adalah usaha makanan," katanya saat berbincang dengan Republika.co.id, Rabu (8/7).
Rafiq menyampaikan bisnis makanan siap santap yang dijalankan teman-teman di Taqwa Tours adalah makanan yang tidak cepat basi. Dan makanan itu bisa diawetkan dengan cara disimpan di lemari pendingin.
"Dan makanan yang bisa bertahan sekarang di era new normal adalah frozen food," katanya.
Menurut Rafiq, atas keseriusan menjalakan usaha frozen food itu, Taqwa Tours mampu mempertahankan perusahannya. Sehingga Taqwa Tours tetap bertahan selama pandemi meski bukan menjalankan usaha umrah.
"Sekarang Allhamdulillah memanfaatkan jaringan pemasaran haji umroh kami bisa membuat toko frozen food di Magelang dan Tumanggung," katanya.
Ia juga bersykur usaha forzen food ini juga bahkan mampu membayar gaji pegawai di Taqwa Tours selama pandemi Covid-19. Ia berharap teman-taman pengusaha umroh dan haji khusus memiliki usaha lain sehingga travelnya tak merumahkan wartawannya.
"Alhamdulillah cukup setidaknya untuk oprasional kantor dan menggaji karyawan tanpa harus momotong gaji mereka," katanya.
Bahkan kata dia, alhamdulillah walapun dalam kondisi seperti ini malah ada beberapa karyawan Taqwa Tours masih mendapat bonus tambahan karena ada kegiatan produktif yang lain. Dalam situasi seperti perusahaan mesti menekan oprasional dan tetap mencari peluang untuk dijadikan usaha.
"Jadi pertama yang harus dilakukan menekan oprasional travel kedua mencari kegiatan lain," katanya.