Kamis 09 Jul 2020 04:55 WIB

Tingkat Pengangguran Arab Saudi Turun dalam Empat Tahun

Arab Saudi terkena dampak virus corona dan melemahnya harga minyak.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Ani Nursalikah
Tingkat Pengangguran Arab Saudi Turun dalam Empat Tahun
Foto: AP/Amr Nabil
Tingkat Pengangguran Arab Saudi Turun dalam Empat Tahun

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Angka pengangguran di Arab Saudi dilaporkan menurun di bawah 12 persen pada kuartal pertama untuk pertama kalinya dalam empat tahun. Namun demikian, data pemerintah itu tidak mencerminkan dampak pandemi virus corona.

Survei Angkatan Kerja yang diterbitkan oleh Otoritas Umum Statistik (GASTAT), yang dilakukan sebelum pandemi pada Januari 2020, menunjukkan total tingkat pengangguran mencapai 5,7 persen pada kuartal pertama, tidak berubah dibandingkan dengan kuartal pertama sebelumnya. 

Baca Juga

Dilaporkan Arab News, tingkat pengangguran Arab Saudi menurun menjadi 11,8 persen pada kuartal pertama 2020 dari 12,5 persen pada periode yang sama pada 2019 dan dibandingkan dengan 12 persen pada kuartal terakhir 2019. Angka-angka ini juga mencerminkan peningkatan tingkat partisipasi total angkatan kerja menjadi 58,2 persen dalam tiga bulan pertama 2020, melonjak 1,8 poin persentase dibandingkan periode yang sama pada 2019.

GASTAT mengatakan stabilitas dalam tingkat pengangguran dan peningkatan tingkat partisipasi angkatan kerja disebabkan oleh peningkatan jumlah karyawan dalam survei. Tren itu didorong oleh penurunan tingkat pengangguran perempuan Arab Saudi yang mencapai 28,2 persen pada kuartal pertama 2020, yakni 2,7 poin persentase lebih rendah dari kuartal terakhir pada 2019.

Sementara itu, tingkat pengangguran laki-laki Arab Saudi naik menjadi 5,6 persen, 0,6 poin persentase lebih tinggi dari tingkat kuartal terakhir pada 2019. Statistik menunjukkan, hampir 9,98 juta orang bekerja di sektor publik dan swasta.

Sekitar 3,2 juta dari mereka adalah orang Arab Saudi. Angka-angka itu tidak termasuk pekerja di sektor keamanan dan militer. Data tersebut juga mengungkapkan, ada 3,66 juta pekerja rumah tangga di negara ini, dan semuanya adalah warga non-Saudi.

Statistik pasar tenaga kerja itu disusun dari dua sumber utama. Pertama, dari survei angkatan kerja, yang merupakan survei rumah tangga yang dilakukan oleh GASTAT. Survei itu memberikan indikator paling penting dari pasar tenaga kerja, seperti tingkat pengangguran dan partisipasi angkatan kerja. Sumber kedua adalah data administrasi yang dicatat dan diperbarui oleh lembaga pemerintah terkait dengan pasar tenaga kerja.

Ekonomi di kawasan sendiri telah terkena dampak ganda dari virus corona dan melemahnya harga minyak. Hal itu telah memaksa para pengusaha besar untuk memberhentikan pegawai di seluruh Teluk dan menyebabkan perginya ribuan pekerja asing.

Pekan lalu, Organisasi Buruh Internasional (ILO) memperingatkan prospek pasar pekerjaan global pada paruh kedua 2020 adalah sangat tidak pasti. Selain itu, dikatakan kesempatan kerja tidak mungkin kembali ke level pra-pandemi tahun ini.

"Perkiraan tersebut telah merevisi ke atas yang mempertimbangkan adanya kerusakan yang terjadi pada pasar tenaga kerja kita oleh pandemi," kata direktur jenderal ILO, Guy Ryder, dilansir di Arab News, Rabu (8/7).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement