Kamis 16 Jul 2020 22:16 WIB

Hotel di Menara Jam Makkah Dikelola Perusahaan Asal Prancis

Kondisi hotel saat ini terpaksa ditutup ketika pandemi melanda.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Fakhruddin
Hotel di Menara Jam Makkah Dikelola Perusahaan Asal Prancis (ilustrasi)
Foto: AP
Hotel di Menara Jam Makkah Dikelola Perusahaan Asal Prancis (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,RIYADH -- Menara jam besar yang menghadap ke situs Muslim paling suci, Ka'bah di Makkah, dioperasikan oleh sebuah perusahaan Prancis.

Fairmont Makkah, hotel yang terhubung dengan menara jam ikonik, dimiliki oleh Accor Group, sebuah perusahaan perhotelan multinasional Perancis yang mengelola waralaba hotel di seluruh dunia. Ini adalah hotel terdekat dengan Ka'bah, menjadikannya yang terbaik untuk Umroh dan Haji.

Dilansir di Arab News, struktur bangunan ini tersebar di tujuh gedung pencakar langit yang didirikan di atas podium dan berdiri 601 meter di atas tanah. Accor Group mengoperasikan enam hotel di tujuh gedung pencakar langit di dalam King Abdul Aziz Endowment, yang dikenal sebagai Abraj Al-Bait.

"Kami membuka pintu, menawarkan kedamaian yang tak tertandingi dan sambutan yang hangat ala Arab bagi para peziarah di tempat suci ini," ujar Direktur Pelaksana Raffles, Fairmont dan Swissotel Makkah, Alaa Eldin Saleh, dikutip di Arab News, Kamis (16/7).

Eldin Saleh menyebut Accor memahami pengalaman unik yang dirasakan umat Muslim baik sebelum atau sesudah haji dan umroh. Karenanya, menikmati layanan kamar terbesar di Makkah dan Madinah, menjadi nilai tambah bagi jamaah haji yang ingin mendekat ke dua masjid suci.

Menara Jam Royal Makkah merupakan bangunan tertinggi ketiga dan struktur yang berdiri bebas tertinggi kelima di dunia. Bangunan ini terletak kurang dari 50 langkah dari Masjidil Haram yang suci.

Bangunan dengan struktur 120 lantai ini diatapi oleh jam di empat sisinya yang terlihat dari jarak 25 km. Jam ini merupakan yang tertinggi di dunia dengan ketinggian lebih dari 400 meter di atas tanah. Diameter jam ini menjadi yang terbesar di dunia, dengan ukuran 43 kali 43 meter di setiap sisi, 35 kali lebih besar dari Big Ben di London.

Pengerjaan Jam Makkah Royal Tower dimulai pada 2004 dan selesai pada 2012, sementara hotel ini dibangun pada 2010. Kompleks menara ini mencakup tempat tinggal, pusat perbelanjaan Abraj Al-Bait, Museum Islam, Pusat Observasi Bulan dan ruang ibadah dengan kapasitas lebih dari 10.000 jamaah.

Kompleks ini memungkinkan hingga 75.000 penghuni dari ketujuh menara keluar secara bersamaan dari gedung menuju masjid setiap waktu sholat.

Selama pandemi, sebagian besar pengerjaan bangunan telah dihentikan. Meski demikian, staf telah menemukan cara untuk membuat mereka tetap sibuk.

"Kami memiliki serangkaian hal yang bisa dibanggakan. Di masa pandemi ini, kami telah menunjukkan posisi sebagai pemimpin perhotelan di kota suci dengan melangkah maju dan melakukan inisiatif tanggung jawab sosial perusahaan tanpa batas guna menjalin ikatan dengan masyarakat lokal," kata dia.

Saleh menyebut, pihaknya berhasil melindungi rekan-rekan kerjanya, menunjukkan tingkat solidaritas yang hebat dan tetap terhubung dengan sesama sebanyak yang mereka bisa. Timnya telah menunjukkan dedikasi tinggi dengan bekerja dari jarak jauh dan telah melakukan tindakan yang diperlukan di berbagai fungsi.

Tahun lalu, Arab Saudi menjamu 2.371.675 jemaah haji di Makkah. Tetapi, karena keadaan luar biasa dan negara melindungi penduduk dan warga negara, hanya 10.000 jamaah yang diizinkan melakukan pelaksanaan haji di akhir bulan ini.

Hotel-hotel Accor di Makkah disebut juga akan menyambut kembali tamu terbatas ini. Pihaknya berjanji akan menerima, menjaga dan merawat jamaah sebagai bagian dari kunci apa yang mereka lakukan setiap saat dan identitas mereka.

“Kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan staf, tamu, maupun mitra kami tetap menjadi prioritas utama. Hotel kami telah menetapkan beberapa standar pembersihan yang paling ketat dan prosedur operasional di dunia perhotelan untuk memastikan keamanan tamu saat hotel dibuka kembali di seluruh dunia," lanjutnya.

Pedoman sanitasi membantu operasional hotel menyelaraskan serangkaian standar umum dan membangkitkan praktik terbaik saat hotel dibuka kembali. Hotel-hotel milik Accor Group merupakan pelopor inisiatif keamanan tamu baru, yang mendefinisikan kembali pengalaman perhotelan di Timur Tengah dan Afrika selama masa yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Program ALL Safe Officer dijadwalkan akan diluncurkan dalam beberapa minggu mendatang. Program ini akan melihat kesiapan setiap hotel, tidak hanya memastikan protokol pembersihan dan kebersihan yang diterapkan dengan standar tertinggi, tetapi juga tersedia layanan untuk menangani pertanyaan dan masalah para tamu.

"Para petugas yang dilatih khusus adalah wajah dari Program Accor ALL Safe Officer. Serangkaian tindakan ketat dirancang untuk melindungi dan meyakinkan para tamu yang sedang diimplementasikan di 300 propertinya di kawasan ini," kata Saleh.

Kondisi hotel saat ini terpaksa ditutup ketika pandemi melanda, serta Accor sedang dalam proses membuka kembali usaha mereka. 

Sumber: https://www.arabnews.com/node/1704996/saudi-arabia

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement