REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Mengunjungi Ibu Kota Arab Saudi, Riyadh, ada lokasi cukup bersejarah. Qasr Al-Hukm, disebut-sebut sebagai lokasi di mana masyarakat dahulu bisa bertemu langsung dengan raja mereka sejak masa pemerintahan Imam Turki bin Abdullah.
Mengutip Arab News, Sabtu (18/7), Qasr Al-Hukm secara keseluruhan memiliki desain yang mengacu pada gaya arsitektur tradisional. Klaim ini dikarenakan, seluruh bangunan terdiri dari dua bagian.
Menilik bagian selatan istana, ada enam lantai serta empat menara dan benteng yang melambangkan kekuatan pemerintahan saat itu. Di tengahnya, ada menara kelima untuk penangkal kilat dan memiliki kegunaan lain untuk ventilasi halaman, serta ruangan yang dipakai untuk kantor.
Sementara itu, jika mengunjungi bagian utara bangunan tersebut, ada lima lantai bangunan yang tegap dan dianggap sebagian pihak sebagai keberadaan palsu (façade). Selain dari beberapa jendela di setiap sisinya.
Ruang interior di istana tersebut sebagian besar terdiri dari halaman dan koridor yang cukup luas. Sehingga, kesan keterbukaan dapat kentara dilihat dari mayoritas desainnya.
Baru-baru ini, foto Qasr Al-Hukm yang diambil oleh Hisyam Shamma digunakan untuk kompetisi Colors of Saudi. Sebagai bagian dari strategi turisme. Dalam foto itu, menggambarkan kekukuhan eksterior istana.