REPUBLIKA.CO.ID,JEDDAH -- Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah, Arab Saudi menyimak penyelenggaraan haji terbatas tahun ini. Untuk saat ini, dikabarkan, jamaah haji tengah melakukan karantina mandiri sebelum menunaikan haji.
Saudi memutuskan haji tahun ini dilaksanakan secara terbatas untuk pemukim saja baik itu warga lokal atau ekspatriat. Saudi mengutamakan kuota haji pada ekspatriat. Mereka yang ingin berhaji tahun ini harus mengikuti prosedur pendaftaran.
Kemenkes Saudi memutuskan jamaah haji yang terpilih wajib menjalani karantina mandiri selama tujuh hari. Setelah dinyatakan negatif Covid-19, barulah mereka bisa berhaji dengan mengikuti protokol kesehatan.
"Saya tidak pantau langsung. Mungkin secara umum mereka (pemerintah Saudi) sudah menyiapkan persiapan di Arafah dan sekitaran, untuk jemaah sudah mulai karantina," kata Konsul Haji KJRI Jeddah, Endang Jumali pada Republika.co.id, Rabu (22/7).
Para jamaah haji di Saudi diatur oleh otoritas lokal yang terdiri dari Kemenkes, Kemendagri dan Kemenhaj Saudi. Dari sisi penginapan, transportasi, konsumsi sudah dipastikan kelayakannya oleh otoritas gabungan tersebut. "Mereka di-organizer oleh hajj local operator," ucap Endang.
Tercatat hingga Selasa (21/7), kasus covid-19 di Saudi bertambah 2.476 menjadi 255.825 penderita. Dari jumlah itu, 207.259 diklaim berhasil disembuhkan. Adapun angka kematian akibat covid-19 mencapai 2.557 kasus.