REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH -- Pemerintah Arab Saudi melipatgandakan petugas pembersihan dan mensterilisasi situs-situs suci Arab Saudi. Sebanyak 12.000 petugas bekerja untuk membersihkan lingkungan Makkah dan tempat-tempat suci lainnya.
Dilansir dari Saudi Gazette pada Rabu (22/7) pembersihan dan sterilisasi merupakan arahan dari Departemen Kesehatan Masyarakat Umum di Kementerian Urusan Kota dan Pedesaan. Pemerintah berharap, agar pembersihan dan sterilisasi dilakukan secara intensif.
Menurut Departemen kebersihan umum di wali kota di Makkah, upaya pembersihan dilakukan menggunakan peralatan yang sangat canggih untuk menghilangkan kotor, mencuci dan disinfektan.
Direktur Humas dan Departemen Informasi Wali Kota Makkah, Raad Al-Sharif mengatakan bahwa ada tim untuk menangani situasi darurat jika terjadi bencana alam seperti hujan dan banjir. Ada tim lapangan khusus untuk operasi dan pemeliharaan jaringan drainase air hujan raksasa dan mencegah bahaya banjir bandang.
Al-Sharif juga menambahkan, bahwa pihaknya meningkatkan pemantauan rumah jagal untuk pemotongan hewan qurban. Di situasi pandemi ini, kata dia, penting meningkatkan pemantauan terhadap pemotongan baik sebelum atau setelah pemotongan hewan.
"Wajib bagi pekerja rumah jagal untuk menerapkan semua tindakan pencegahan dan protokol pencegahan penyebaran virus corona, termasuk mengenakan masker dan penutup kepala, mencuci dan membersihkan tangan secara rutin, selain juga membersihkan alat penyembelih dan kendaraan pengangkut," kata al-Sharif.
Selain itu, juga tidak segan untuk sering memperingatkan petugas daging qurban untuk tetap menerapkan jarak sosial, serta kebersihan pribadi. Termasuk juga mengukur suhu para pekerja secara rutin dan menyediakan sanitasi di pintu masuk.
Komite pemantau juga melanjutkan inspeksi mereka di pasar dan toko bahan makanan, termasuk restoran, binatu, dan salon.