Kamis 23 Jul 2020 11:12 WIB

Jelang Ibadah Haji, Saudi Catat 2.331 Kasus Baru Covid-19

Arab Saudi sempat dikabarkan akan menutup Masjidil Haram saat Arafah dan Idul Adha

Rep: Rizky Surya/ Red: Hiru Muhammad
Suasana area tawaf yang lengang di Masjidil Haram setelah Kerajaan Arab Saudi sebagai Pelayan Dua Kota Suci menghentikan sementara ibadah umrah, Jumat (6/3).
Foto: Ganoo Essa/Reuters
Suasana area tawaf yang lengang di Masjidil Haram setelah Kerajaan Arab Saudi sebagai Pelayan Dua Kota Suci menghentikan sementara ibadah umrah, Jumat (6/3).

REPUBLIKA.CO.ID RIYADH--Pemerintah Arab Saudi mencatatkan 2.331 kasus baru covid-19 pada Rabu (22/7) atau sepekan jelang pelaksanaan ibadah haji. Di hari yang sama, 3.139 pasien covid-19 dinyatakan sembuh.

Dilansir dari Saudi Gazette pada Kamis (23/7), total sementara kasus covid-19 di Saudi diderita oleh 258.156 orang. Adapun jumlah tewas akibat covid-19 menjadi 2.601 orang setelah penambahan 44 orang yang meninggal kemarin. Sedangkan total pasien Covid-19 yang berhasil sembuh sebanyak 210.398 orang.

Kota Hufof menjadi yang terbanyak temuan kasus covid-19 kemarin (159 kasus). Menyusul kota Taif (145), 136 kasus di Riyadh, 121 kasus di Mobarraz, 115 di Dammam, 105 di Khamis Mushayt, 97 di Makkah, 96 di Jeddah. Selanjutnya 79 kasus di Jazan, 71 di Hail, 70 di Najran, 63 di Buraidah, 56 di Madinah, 55 di Hafr Al-Batin dan 53 di Abha. Sisa kasus covid-19 terjadi di kota lain tapi tidak signifikan.

Sebelumnya, dikabarkan pemerintah Saudi akan menutup Masjidil Haram di Mekkah pada hari Arafah dan Idul Adha. Tujuannya sebagai upaya pencegahan penularan Covid-19. "Penundaan ibadah di Masjidil Haram dan sekitarnya akan dilanjutkan. Kami meminta warga Mekkah berbuka puasa saat hari Arafah di rumah masing-masing saja," kata Mayjen Mohammed Bin Wasl Al-Ahmadi selaku asisten komandan keamanan haji. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement