REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Masjid Agung Sunda Kelapa memastikan akan menggelar sholat Idul Adha pada akhir bulan ini kendati wabah Covid-19 masih melanda. Jumlah jamaah diperkirakan bakal mencapai 5 ribu orang.
Sekretaris Masjid Sunda Kelapa, Ismed Hasan Putro, mengatakan, pihaknya tetap menggelar sholat Idul Adha karena "itu adalah sesuatu yang wajib kita lakukan". Untuk mencegah penularan Covid-19, kata dia, protokol kesehatan telah disiapkan. Mulai dari membatasi jarak antar jamaah hingga mengharuskan jamaah membawa perlengkapan shalat masing-masing.
Ismed menyebut, pihaknya juga tak akan membatasi jumlah jamaah. "Berapa yang datang kita tampung. Perkiraan jumlah jamaah sekitar sekitar 5 ribu orang," kata Ismed Hasan Putro, kepada Republika, Kamis (23/7).
Untuk menampung jamaah sebanyak itu, lanjut dia, pihaknya bakal memanfaatkan jalan yang ada di depan masjid yang berlokasi di Jakarta Pusat itu. "Jalan nanti kita tutup untuk menampung jamaah. Setiap tahun itu kita lakukan, kok, bukan hal yang baru," ucapnya.
Kementerian Agama (Kemenag) telah menerbitkan surat edaran terkait penyelenggaraan sholat Idul Adha dan penyembelihan hewan qurban 2020 pada Selasa (30/6) lalu. Isinya, hanya memperbolehkan pelaksanaan shalat Idul Adha di wilayah-wilayah yang sudah dianggap aman dari Covid-19. Ibadah itu juga harus dijalankan dengan mengikuti protokol kesehatan.
Mengutip siaran pers Dinas Komunikasi, Informasi dan Statistik DKI Jakarta, kasus Covid-19 di ibu kota per 22 Juli telah mencapai 17.535 kasus. Bertambah 382 kasus dibandingkan sehari sebelumnya. Total kasus sembuh 11.187, sedangkan yang meninggal dunia sebanyak 766.