Ahad 26 Jul 2020 21:29 WIB

Harga Bahan Pokok di Sultra Jelang Idul Adha Stabil

Untuk daging sapi harganya ada kecenderungan naik.

Harga Bahan Pokok di Sultra Jelang Idul Adha Stabil (ilustrasi)
Foto: ANTARA/jojon
Harga Bahan Pokok di Sultra Jelang Idul Adha Stabil (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,KENDARI -- Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulawesi Tenggara (Sultra) menyampaikan berdasarkan hasil pemantauan harga di pasar daerah itu, harga sejumlah bahan pokok secara umum tetap stabil menjelang Idul Adha 1441 Hijriah atau Idul Qurban 2020.

Kepala Bidang Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Disperindag Sultra, Sutomo mengatakan, menjelang Idul Adha pergerakan harga masih dalam kondisi stabil untuk beberapa produk seperti gula pasir yang sebelumnya ada kenaikan sampai bulan April, namun pada bulan Juni mengalami penurunan.

"Sampai di bulan Juni ini rata-rata (gula pasir) harganya sampai Rp16.500, kemudian harga minyak goreng cenderung stabil dari Januari sampai Juni 2020 yaitu kalau Bimoli sekitar Rp15.000 per liter," kata Sutomo, di Kendari, Ahad (26/7).

Untuk tepung terigu, lanjutnya, juga stabil dari Januari sampai Juni 2020 harganya Rp 9.000 sampai Rp 10.000 per kilogram.

Kemudian hasil peternakan, daging sapi, dan telur ayam ras. Untuk daging sapi harganya ada kecenderungan naik. Pada Januari sampai April itu relatif landai, kemudian masuk ke bulan Mei dan Juni mengalami peningkatan.

"Pada bulan Juni harga rata-rata Rp 125.500 per kilogram. Kenaikan tersebut disebabkan oleh pengaruh kebutuhan masyarakat yang cenderung meningkat yaitu pada menjelang hari raya," jelasnya.

Kemudian ayam ras, relatif masih stabil, yang pada bulan April itu ada kecenderungan turun, tapi pada saat bulan Mei sudah relatif stabil. Kemudian telur ayam ras juga yang pada bulan Januari sampai April stabil dan pada masuk pada bulan Mei mengalami penurunan, tapi antara Mei sampai Juni relatif stabil.

"Kemudian harga bahan pokok hasil pertanian, untuk komoditi beras mengalami kenaikan di bulan Maret, April, dan Mei disebabkan karena stok ditingkat petani berkurang yang pada bulan seperti itu petani menghadapi musim tanam, tapi pada bulan Mei ke Juni sudah mengalami penurunan harga sampe pada bulan Juni harganya rata-rata Rp 9.500 per kilogram," jelasnya.

Sementara itu, komoditi cabe rawit yang pada Januari sampai Maret mengalami penurunan yaitu dari Januari Rp 64.000 tapi mulai Maret cenderung menjadi stabil yang harganya rata-rata pada bulan Juni Rp 25.500 per kilogram.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement