REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI --- Badan Muslim terkemuka di India, Jamiat Ulama Hind meminta masyarakat untuk merayakan Idul Adha dengan mengikuti pedoman dari Kementerian kesehatan tentamg pencegahan Covid-19.
Dilansir One India pada Selasa (28/7) Presiden Jamiat Ulama Hind, Maulana Arshad Madani mengingatkan masyarakat yang melaksanakan sholat Idul Adha di Masjid dan di rumah untuk tetap mengikuti semua norma dan pedoman jaga jarak yang dikeluarkan Kementerian kesehatan. Hal ini dilakukan mengingat kasus Covid-19 semakin mengalami peningkatan.
Madani mengatakan untuk pelaksanaan khotbah dan sholat Id dilaksanakan dalam waktu singkat. Dan dimulai 20 menit setelah matahari terbit. Setelah pelaksanaan sholat Id, prosesi pemotongan hewan qurban juga dilakukan dengan cepat dan memenuhi protokol kesehatan. Madani meminta agar penyelenggara dapat memastikan semua limbah dari hewan qurban di kubur atau dibuang sehingga tak menimbulkan masalah bagi orang lain.
"Bila tak ada keharusan memenuhi tuntutan qurban, maka qurban harus dibagikan ke tempat terdekat di mana tak ada kendala," katanya
Madani juga mengatakan pembagian qurban dilakukam secara teratur. Prosesi qurban dapat dilakukan di satu tempat setelah melakukan pendaftaran atau memperoleh izin dari pemerintah setempat.
Ibadah qurban menjadi rangkaian dalam hari raya idul adha. Pemotongan hewan qurban dilakukan setelah pelaksanaan sholat Id sebagai ibadah sunah dan mengambil pelajaran dari kisah Nabi Ibrahim yang mengorbankan putranya Islail sebagai bentuk ketaatannya kepada Allah.