REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Masjid Agung Al-Azhar di Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan akan menyelenggarakan sholat Idul Adha pada 31 Juli, dengan menerapkan protokol kesehatan. Sholat Idul Adha diadakan di lapangan dan area parkir masjid dengan pengaturan jarak antar jamaah.
Sekretaris Panitia Idul Adha Masjid Agung Al-Azhar, Muhammad Akbar Satrio menyampaikan pengelola masjid mengerahkan tenaga tambahan guna membantu pemeriksaan suhu tubuh jamaah yang datang. Sebab jamaah yang datang diprediksi lebih banyak dari saat sholat biasa.
Selain itu, pihak masjid menambahkan titik-titik cuci tangan dengan air mengalir agar mudah terjangkau jamaah. Lama waktu khutbah juga akan dipersingkat agar jamaah tidak perlu berlama-lama berada di luar rumah.
"Kami ingin memfasilitasi jamaah, dan karena memang masjid sudah dibuka sejak PSBB transisi kemarin jadi dilanjutkan saja dengan protokoler kesehatan," kata Satrio pada Republika.co.id, Rabu (29/7).
Dalam kondisi normal, lapangan dan area parkir Masjid mampu menampung sekitar 12 ribu jamaah. Tapi dengan penerapan jaga jarak maka kapasitas jamaah yang dibolehkan sholat sekitar 30 hingga 40 persen atau sekitar 4.000 sampai 5.000 jamaah.
"Persiapan ibadah Idul Adha sudah 80 persen. Kami menyiapkan area di Jalan Raden Fatah untuk mengantisipasi jamaah yang membludak," ujar Satrio.
Di sisi lain, Masjid Agung Al-Azhar juga mengadakan penyembelihan hewan kurban. Namun proses penyembelihannya dilakukan secara tertutup. Pembagian hewan kurban tidak lagi menggunakan kupon, melainkan disalurkan ke pos-pos yang sudah tersedia. Kemudian disebar ke masyarakat di beberapa daerah Jadetabek. "Kami mengurangi kemungkinan warga untuk berkerumun dengan cara-cara itu," sebut Satrio.
Hingga Rabu siang, Masjid Agung Al-Azhar telah menerima amanah 45 ekor kambing dan 4 ekor sapi untuk dikurbankan.