REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Sebagai padang pasir, Arafah memiliki sejarah yang panjang bagi umat manusia. Selain Mekah yang diriwayatkan sebagai lokasi kemunculan awal air selepas penciptaanya, Jabal Rahmah yang terletak di Arafah juga disebut-sebut sebagai tempat pertemuan Adam dan Hawa.
Profesor Mutawalli asy-Sya'rawi dalam al-Hajjul Mabrur menyatakan, setelah pertemuan di Arafah itu, Adam dan Hawa tak pernah berpisah lagi hingga akhir hayat.
Bahkan, dalam QS Al-A’raf ayat 23 dituliskan
قَالَا رَبَّنَا ظَلَمْنَآ أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ ٱلْخَٰسِرِينَ
Qālā rabbanā ẓalamnā anfusana wa il lam tagfir lanā wa tar-ḥamnā lanakụnanna minal-khāsirīn
Arti: Keduanya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi."
Setelah kejadian itu, Adam dan Hawa yang sadar akan dosanya, lantas melakukan taubat. Dengan adanya kisah tersebut, tersirat makna bahwa Arafah adalah tempat untuk mendekatkan diri kepada Allah. Terlebih, Arafah saat ini tengah menjadi lokasi umat Islam untuk berdiam diri atau berwukuf.
Dalam buku Manfaat Haji dan Umrah oleh Bahar Azwar, ada manfaat lain dari wukuf yang dilakukan Muslim setiap tahunnya itu. Sebagai inti ibadah, wukuf bisa diterangkan pada berbagai sistem kedokteran alternatif sebagai mind-body intervention yang diwakili oleh hipnotisme dan meditasi. Paduan dua hal itu, juga bermanfaat untuk membuka sandi DNA.
Sebagai bagian dari rentetan ibadah haji, wukuf dipersiapkan oleh jamaah sejak 8 Zulhijah untuk kemudian dilaksanakan keesokan harinya, 9 Zulhijah. Pada hari tersebut, utamanya sebelum terbit fajar di 10 Zulhijah, wukuf dalam berhaji dianggap sah.
Lebih jauh, dalam buku Nikmatnya Ibadah: Tinjauan Psikologi dan Medis Ibadah oleh Ahmad Zacky, juga disebutkan makna dalam berwukuf saat haji.
Dalam bukunya, ia menyebut segala kesombongan dan arogansi sirna di Arafah. Hal itu dikarenakan tidak ada lagi yang tertawa terbahak-bahak atau, menjadikan yang lemah sebagai objek dan memerintah dengan angkuh.
Di Arafah, saat wukuf, seluruh hamba Allah hanya bisa duduk dengan pakaian ihram yang lusuh. Di padang Arafah juga, semua bangsa dan suku yang sedang berhaji, melebur menjadi satu.
Oleh sebab itu, wukuf di Arafah menjadi simbol dari puncak kedekatan hamba dengan sang khaliq saat berhaji.
Ikuti Whatsapp Channel Republika